Senin, 25 Juli 2011

Just take your fake love away

I don't want it anymore

Since you broke my heart

I tried to fix and forget it

But it can't be fixed again

Now, I just want to keep the pieces

Before i lose it more

Sabtu, 23 Juli 2011

Nikmati Sakit Yang Ada

Saat gue memutuskan untuk mencintai seseorang, gue akan menunjukkan bahwa gue yang terbaik untuknya. Berusaha untuk bisa memahami, menemani, dan juga berbagi semua hal dengannya. dengan itu semua gue berharap jika gue benar2 bisa jadi seseorang yang berarti buat dia. Gue percaya dia juga bukan seorang yang sempurna. Karena itu gue berusaha memaklumi kesalahan yang pernah dia lakukan karena ketidaksempurnaannya itu.

Dan dengan gue menjadi berarti buatnya, gue percaya dia akan berusaha untuk tidak menyakiti gue lagi dengan cara yang sama. Tapi jika ternyata dia tega menyakiti gue bahkan bukan untuk yang pertama kalinya, mungkin itu adalah caranya untuk memberitahu gue bahwa gue tidaklah berarti buat dia. Mungkin itu adalah caranya mengatakan bahwa ada yang lebih baik dari gue buat dia.

Memang berat buat diterima, tapi gue cuma akan berusaha ikhlas. Gue cuma akan berusaha menikmati rasa sakit yang ada. Karena dengan begitu kelak langkah gue akan lebih ringan untuk pergi meninggalkannya tanpa harus melihatnya lagi di belakang.

Dengan berusaha menerima semuanya, gue akan mulai belajar jadi lebih tegar. Beginilah cara gue mengatakan padanya bahwa tanpa dia pun gue juga akan baik2 saja. Tanpa dia pun gue juga akan bisa hidup bahagia.

Rabu, 20 Juli 2011

Soundtrack of My Life

Brian Mcknight - One Last Cry

My shattered dreams and broken heart
Are mending on the shelf
I saw you holding hands, standing close to someone else
Now I sit all alone wishing all my feeling was gone
I gave my best to you, nothing for me to do
But have one last cry

Chorus:
One last cry, before I leave it all behind
I’ve gotta put you outta my mind this time
Stop living a lie
I guess I’m down to my last cry

Cry......

I was here, you were there
Guess we never could agree
While the sun shines on you
I need some love to rain on me
Still I sit all alone, wishing all my feeling was gone
Gotta get over you, nothing for me to do
But have one last cry

Chorus:
One last cry, before I leave it all behind
I’ve gotta put you outta my mind this time
Stop living a lie
I know I gotta be strong
Cause round me life goes on and on and on
And on.....

I’m gonna dry my eyes
Right after I had my
One last cry

Chorus:
One last cry, before I leave it all behind
I’ve gotta put you outta my mind for the very last time
Been living a lie
I guess I’m down
I guess I’m down
I guess I’m down...
To my last cry...


beberapa tahun lalu lagu ini jadi soundtrack hidup gue, dan sekali lagi, lagu ini juga yang paling menggambarkan keadaan hidup gue saat ini.

Senin, 18 Juli 2011

I'm Nothing For Him

Baru beberapa hari lalu gue posting tentang betapa bangganya gue akan hubungan yang sedang gue jalani saat ini. Betapa bangganya gue akan seseorang yang selama ini ada di samping gue. Tapi hari ini, gue disadarkan bahwa semua itu salah. Semua yang gue anggap sempurna itu ternyata cuma ada di dalam imajinasi gue aja.

Begitu gue baca semua pesan itu, gue merasa seperti di tampar. Tamparan keras yang akhirnya menyadarkan gue untuk bangun dari khayalan. Selama ini gue berusaha percaya sepenuhnya sama dia dengan harapan dia juga bisa percaya sama gue.

Gue kira selama ini cuma ada gue buat dia. Gue yang setiap hari ini mengorbankan jam tidur gue untuk selalu bangun pagi dan bikinin dia bekal makan siang bahkan di saat dia sendiri masih tidur. Gue yang selalu mencemaskan dia karena belum juga pulang saat sudah lewat jam pulang kerja. Tapi nyatanya bukan gue yang ada di pikirannya.

Gue tau gue bukan cewek idaman. Gue ga cantik, gue gendut, gue tomboy, pecicilan, ga pernah dandan, dan banyak lagi kejelekan lainnya yang mungkin bikin gue ga pantas dicintai. Tapi bukankah selama ini gue selalu berusaha jadi yang terbaik buat lo..?? Apa ratusan hari yang kita lewatin di 3 kota, dan semua kenangan yang kita punya selama ini sama sekali ga ada artinya buat lo..??

Seandainya pun emang selama ini gue ga pernah berarti buat lo, kenapa lo harus buang2 waktu selama ini untuk ada disamping gue..?? Buat apa lo milih gue kalo akhirnya harus lo buang gue kayak sampah..?? Kenapa kalian harus ngumpet2 di belakang gue sementara udah banyak orang yang tau kedekatan kalian..?? Anggap aja selama ini gue buta, tapi seandainya lo bisa jujur dari awal, gue yang akan milih mundur untuk kasih kalian kesempatan dan jalan buat bersama. Keadaan kayak gini cuma bakal bikin gue terlihat tambah bodoh. Banyak orang mengasihani gue karena kebodohan gue yang kalian ciptakan.

Gue percaya lo sepenuhnya, tapi begitu lo putuskan untuk membagi hati sama yang lain, gue anggap itu adalah cara lo untuk bebas dari gue. Gue akan putuskan untuk meninggalkan semuanya. Mencoba mengubur semua sakit dan luka gue saat ini. Gue akan mulai belajar melupakan orang yang bahkan ga pernah menyadari kehadiran gue di hidupnya. Gue akan mulai mencari seseorang yang memang akan menghargai keberadaan gue sepenuhnya. Gue akan berjuang dari awal untuk mencari seseorang yang akan gue yakinkan untuk selalu memandang gue dan bukan yang lain. Mungkin gue memang ga cantik atau sexy, tapi gue yakin suatu saat gue akan bisa menemukan seseorang yang bisa bangga punya gue tanpa harus merubah gue. Dan pada saat itu tiba, gue harap lo ga akan jadi orang yang menyesal belakangan karena udah melepaskan gue.

Jumat, 15 Juli 2011

Mendulang Rezeki dari Hobi

kadang sebuah hobi secara sengaja atau tidak,bisa mendatangkan rezeki atau bahkan pada akhirnya justru menjadi mata pencaharian untuk seseorang. Kita bisa lihat orang2 besar yang akhirnya sukses setelah menekuni hobinya,contohnya darwis triadi yang kini terkenal sebagai salah 1 maestro fotografi indonesia, atau anne avantie yang tersohor karena rancangan kebaya2nya yang indah.

Sebenarnya pekerjaan apapun jika dikerjakan dengan sepenuh hati tanpa beban pasti akan memperoleh kesuksesan. Hanya saja kadang seseorang hanya melakukan suatu pekerjaan sebatas untuk memperoleh penghasilan saja tanpa mau menyenangi pekerjaannya itu,berbeda dengan orang2 yang memulai karirnya dari hobi. Karena memang didasari oleh rasa cinta terhadap hobi,maka seberat apapun rintangan yang dihadapi dalam pekerjaannya justru akan terasa menyenangkan karena dianggap sebagai suatu tantangan yang dapat memotivasi semangatnya untuk lebih menyelami hobinya itu.

Bokap gue salah 1 contoh yang pernah menjadikan hobi fotografinya sebagai mata pencaharian walau pada akhirnya beliau memutuskan untuk melakukan pekerjaan formal di kantor. Saat ini gue juga sedang mengalami hal itu. Gue merasakan bagaimana hobi kristik gue bisa mendatangkan rezeki buat gue.

Semuanya berawal dari permintaan ade gue untuk membuatkan dia kristik yang bakal dijadikan kado anniversary pertama untuk pacarnya. Ade gue kemudian memamerkan kristik yang gue buat itu ke teman2 sekolahnya. Ga disangka ternyata teman2 ade gue juga tertarik dengan kristik itu. Mereka lantas minta dibuatkan juga dan beberapa ada yang minta diajarkan bagaimana cara membuatnya. Akhirnya dari situ pundi2 rezeki berdatangan kepada gue.

Gue sendiri tidak menganggap ini sebagai mata pencaharian, hanya sebatas hobi yang kebetulan mendatangkan rezeki. Sebenarnya ini bisa dikembangkan jadi peluang bisnis. Tapi karena gue tidak punya bakat bisnis dan juga keterbatasan kemampuan mata gue, maka gue hanya akan terus menjalani ini sebatas hobi saja.

Apapun pekerjaan yang akan (atau sudah) kita tekuni toh kembali kepada pilihan kita masing2. Apakah akan mengembangkan yang dari sekedar bakat atau hobi menjadi karir, atau menjalani pekerjaan diluar hobi yang kita senangi. Apapun pilihannya akan lebih baik jika kita bisa menganggap pekerjaan itu bagian menyenangkan dari hidup kita, sehingga jika suatu saat kita dihadapkan pada 1 rintangan berat, maka kita tidak akan menjadi terbebani karena pekerjaan kita itu.

Senin, 11 Juli 2011

Warisan

Warisan yang akan gue bahas disini bukan warisan dalam bentuk harta benda, tapi warisan dalam bentuk pekerjaan dan agama, 2 hal yang sangat penting dalam hidup dan kadang jadi hal yang sangat sensitif bagi sebagian orang. Karena itu sebelum gue melanjutkan tulisan ini lebih jauh, gue tegaskan bahwa tulisan ini dibuat bukan untuk menyudutkan seseorang atau komunitas tertentu, tulisan ini dibuat hanya berdasarkan pertanyaan2 di dalam otak gue sendiri akan 2 hal tersebut di atas. Jadi no offense ya..!! Setuju atau tidak dengan pendapat gue disini silahkan di komentari dan dijadikan bahan berdiskusi, tapi harap jangan memberikan komentar diluar etika kesopanan ya.

Agama dan pekerjaan mungkin bukan sesuatu yang bisa diwariskan, tapi disini, di indonesia (dan mungkin di tempat lainnya), entah kenapa suatu agama dan pekerjaan justru menjadi sesuatu yang sifatnya turun temurun layaknya sebuah warisan. Gue akan coba membahas 2 hal itu satu per satu.

Walau pilihan beragama merupakan salah 1 hak asasi yang paling hakiki untuk manusia, namun pada prakteknya lebih sering seseorang memeluk suatu agama karena agama tersebut adalah agama yang sudah turun temurun dipeluk oleh keluarganya. Dengan kata lain seseorang dibatasi untuk belajar tentang agama yang lain karena sudah terdoktrin dengan agama keluarganya itu sebagai agama yang harus dipeluknya. Jarang sekali ada seorang anak dalam 1 keluarga yang diperkenalkan kepada agama lain yang berbeda dan menyerahkan keputusan mutlak untuk memilih agama kepada si anak. Seringkali persoalan agama ini justru memicu konflik di dalam keluarga saat ada anggota keluarga memutuskan untuk memeluk suatu agama yang diyakininya (yang berbeda dari agama yang diyakini keluarganya).

Contoh yang paling sering terjadi adalah saat ada pasangan yang berbeda agama menjalin hubungan. Terkadang dalam perjalanan hubungan mereka, ada salah 1 pasangan yang akhirnya memutuskan untuk memeluk agama yang sama dengan pasangannya, selain untuk melancarkan hubungan, juga karena dia telah mempelajarinya sendiri dan ternyata merasa yakin dengan agama yang dipelajarinya itu. Namun yang gue lihat selama ini, banyak keluarga (dari kedua belah pihak) yang akan menentang keras sejak mengetahui ada anggota keluarganya yang menjalin hubungan beda agama. Keluarga akan menentang lebih keras lagi saat ada anggota keluarganya itu memutuskan untuk meninggalkan agama yang selama ini dipeluknya tanpa mau mendengarkan alasan atau memberikan pilihan sepenuhnya terhadap orang yang bersangkutan, padahal bukankah agama itu keyakinan? Bukan warisan?

Yang kedua, pekerjaan. Soal pekerjaan ini mungkin ga sepenuhnya turun temurun secara langsung. Sering juga kan kita liat ada 1 keluarga yang punya profesi yang sama dan itu ga cuma 1 generasi aja, tapi bisa 2-3 generasi bahkan lebih. Misal ada yang seseorang yang berprofesi sebagai seorang dokter, entah kenapa pasti ada anak dan cucunya yang berprofesi sama. Atau seorang lawyer yang pekerjaannya lantas dilanjutkan oleh keturunannya. Ya sebenernya ga salah jika ada 1 keluarga yang punya profesi yang sama. Mungkin saja si anak merasa kagum dengan keberhasilan orangtuanya sehingga dia ingin mencontoh kesuksesannya dengan menggeluti pekerjaan yang sama dengan orangtuanya atau memang ketertarikan mereka (orangtua dan anak) memang pada 1 bidang yang sama, sama seperti pepatah yang mengatakan bahwa buah takkan jatuh jauh dari pohonnya. Tapi bagaimana jika si anak memang sengaja dipersiapkan sejak kecil untuk mengikuti jejaknya walau si anak sendiri sebenarnya punya ketertarikan di bidang lain. Misal si anak sebenarnya menyukai dunia desain grafis, tapi karena orangtua sukses bekerja di perusahaan minyak, maka si anak kemudian "dipaksa" untuk kuliah di jurusan perminyakan.

Jadi bagaimana dengan kalian..?? Apakah ada yang pernah mengalaminya..?? Apa kalian sependapat dengan gue kalo agama dan pekerjaan adalah sesuatu yang bisa diwariskan secara turun temurun walau tidak secara tertulis..?? 

Kamis, 07 Juli 2011

LDR

LDR atau long distance relationship adalah istilah yang sering digunakan oleh mereka yang mengalami hubungan percintaan jarak jauh. Gue sendiri sempat beberapa kali ngalamin yang namanya LDR, dan gue bukan termasuk orang2 yang sukses menjalani itu. Semua hubungan jarak jauh yang pernah gue jalanin selalu berakhir walau sempat ada yang bertahan lama.

Belajar dari semua kegagalan gue itu, gue bertekad untuk tidak akan menjalani yang namanya LDR lagi. Bukan karena gue ga percaya masing2 dari kita bisa menjaga rasa setia, tapi gue lebih membutuhkan seseorang yang memang kehadirannya nyata terutama di saat gue memang lagi butuh dia. Itulah sebabnya kenapa gue baru menerima cowok gue yang sekarang (dani) setelah kita bener2 ada di 1 kota yang sama.

Kita resmi jadian tanggal 7 april 2010 , di dalem kereta (ga romantis banget tempatnya) dalam perjalanan pulang menuju jakarta dari jogja. Sebenernya dia udah menunjukkan rasa sukanya ga lama setelah kita sering jalan bareng sejak pertemuan pertama di jogja akhir tahun 2008, tapi berhubung saat itu gue belum punya perasaan apapun ke dia dan juga gue masih terikat hubungan (LDR juga) dengan seorang teman semasa SMP-SMA, makanya kita cuma sebatas menjalin kedekatan sebagai sahabat.

Setelah gue putus, dia mulai ngedeketin gue lagi, tapi karena gue belum merasa siap memulai hubungan baru lagi makanya gue ga menanggapi. Ga lama setelah putus, gue malah mengingkari janji gue sendiri dengan memulai hubungan baru justru dengan seseorang yang selama ini keberadaannya nyaris ga terlalu keliatan di hidup gue.

Dengan orang ini gue juga mengalami LDR, bahkan jaraknya lebih jauh dari yang sebelumnya. Walau sempat bertahan beberapa lama, tapi akhirnya kita menyerah juga. Dan di masa2 pelarian diri gue ke jogja di awal 2010 , cowok gue mulai menunjukkan eksistensinya buat gue. Disitu gue udah mulai sedikit membuka hati buat dia karena memang saat itu cuma dia yang bisa ngerti gimana perasaan gue dan selalu nemenin gue (bahkan di 3 kota). Dia juga yang justru nunjukin ketulusannya entah di saat terbaik atau terburuk gue saat itu.

Dan akhirnya saat perjalanan pulang ke jakarta itulah dia menyatakan perasaannya (lagi) ke gue. Gue yang sudah melihat banyak perubahan positif dari dia sejak kurang lebih 1 taun kenal, banyak hal yang udah kita alamin sma2 plus kehadirannya buat gue setiap saat yang emang ga cuma sekedar omongan aja, sama kemungkinan ga ngejalanin LDR lagi itulah yang akhirnya membuat gue yakin untuk nerima dia sebagai cowok gue.

Lucu juga sih kalo diinget2, secara salah 1 alasan gue melarikan diri ke jogja saat itu adalah untuk mengejar cinta gue. Gue emang akhirnya ngedapetin cinta itu, tapi justru bukan dari orang yang awalnya gue tuju. Itu juga salah 1 alasan kenapa gue merasa terikat dengan jogja. Di kota itu gue pernah kehilangan cinta, dan di kota itu juga gue mendapatkan cinta gue lagi walau bukan dari orang yang sama. Cintaku made in Jogja ceritanya. Haha.

Dan beginilah kami sekarang, udah menjalani waktu 1 tahun 3 bulan bersama2 dan tetap tidak berubah. Walau sempat beberapa kali putus nyambung (namanya juga anak muda..hehe..) tapi toh nyatanya kami bisa tetap berusaha saling melengkapi. Semoga dia memang jawaban dari pencarian gue selama ini. Walau banyak yang meragukan kami karena perbedaan yang ada, tapi kami akan membuktikannya nanti.

Rabu, 06 Juli 2011

menu yang sama

Untuk bekal lunch kemaren dani gue bawain tuna cabe ijo sama sayur bihun-oyong dan kentang goreng. Malemnya, karena dari sore ujan deres dan begitu sampe rumah gue ternyata dani udah basah kuyup, akhirnya dia cuma ngasih tempat bekel trus langsung pulang (biasanya makan malem di rumah gue dulu). Begitu sampe rumah dia sms gue. Bukan ngabarin kalo dia udah sampe rumah dengan selamat,tapi justru ngabarin sesuatu yang bikin gue ketawa. ''masya allah..masa dirumah sayurnya oyong sama bihun juga..'',begitu isi sms dani. Entah kenapa nyokapnya dani masak menu yang sama kayak nyokap gue. Terpaksa dani harus makan menu yang sama untuk lunch dan makan malemnya. Wkwkwkwk..

Sebenernya kejadian kayak gini bukan yang pertama kali. Beberapa bulan yang lalu nyokap gue masak sayur lodeh di rumah. Karena gue sangat amat ga suka sama sayur yang pernah mengancam nyawa gue itu, makanya di rumah gue makan cuma pake sosis dan nugget aja. Malemnya pas gue maen ke rumah dani, gue disuruh makan sama bonyoknya. Pas liat menu di meja makan, nah loh..di meja makan ada beberapa potong ayam goreng dan semangkuk sayur lodeh. Huaaa..gue menghindari makan sayur lodeh di rumah tapi malah ketemu sayur lodeh lagi di rumahnya dani. Huahahahaha..apa2an ini??

Mungkin emang menu masakan di indonesia yang ga terlalu banyak variasinya (dan gampang dibuat sehari2) kali ya, jadi sering banget terjadi kesamaan menu kayak gitu. Kalo menu yang sama itu adalah makanan favorit sih mungkin malah jadi keberuntungan, tapi kalo justru bukan makanan yang kita suka yang ada malah jadi lucu sendiri liatnya.