Minggu, 20 April 2014

Separuh

Hari Jum'at kemarin gue ketemuan sama temen2 SMA gue. Paginya gue dan Endah kerumah barunya QQ dan sorenya baru ketemu sama Ucan yang hari itu masuk kerja setengah hari. Tapi gue ga akan cerita kegiatan apa aja yang kita lakukan kemarin karena emang ga terlalu penting. Yang akan gue tulis adalah seputar percakapan singkat tapi mengena banget pas pulang bareng Ucan.

Ucan : "Nyokap lo gimana kabarnya Yha??"
Gue : "Alhamdulillah baik, kalo bokap lo gimana??"
Ucan : "Baik juga, bokap lagi seneng nanem pohon gaharu."
------diam sejenak------
Ucan : "Lo enak ya Yha masih bisa dimasakin sama nyokap." (ekspresi sedih)
Gue : "Lo juga enak Can, nanti pas lo nikah yang jadi walinya bokap lo sendiri." (sambil senyum)
------diam sejenak------
Ucan : "Ya tapi kayaknya tetep bakalan sedih deh kalo ga ada nyokap."
Gue : "Yah gimanapun juga kita sama2 tinggal separuh Can. Ga ada enak atau enggaknya karena kita emang butuh dua2nya."

Percakapan di atas terjadi di dalem angkot menuju terminal Depok. Ga nyangka sebenernya akan terlibat percakapan seperti itu. Fyi, gw kehilangan bokap gue bulan April 2013 dan Ucan kehilangan nyokapnya bulan Juni 2013, hanya beda 2 bulan saja. Dalam kasus gue dan Ucan, terkesan kita membandingkan siapa yang masih lebih beruntung. Ya mungkin gue ga tau gimana rasanya kehilangan ibu yang deket banget sama kita dari sejak kita lahir, dan Ucan juga ga tau gimana rasanya kehilangan ayah yang merupakan tulang punggung dan imam keluarga. Tapi gue yakin pasti rasanya sama2 berat.

Mungkin kemarin Ucan lagi kangen sama Almarhumah nyokapnya, sama kayak gue yang juga selalu kangen sama bokap gue setiap harinya, apalagi gue tahu kalo Ucan juga sama seperti gue. Dia yang merawat nyokapnya setiap hari di saat2 sakitnya. Ga mudah buat kita untuk nerima semuanya. Tapi intinya ga ada yang lebih beruntung, karena seperti yang gue bilang, kita sama2 separuh sekarang, ibarat kaki kita pincang. Tapi kehilangan separuhnya bukan berarti kita jadi melemah. Justru kita harus lebih kuat berjuang untuk separuh yang masih ada. Kehilangan separuhnya juga bukan berarti kita kehilangan segalanya, coba deh lihat sekeliling kita. Kita akhirnya bisa senyum lagi setelah kehilangan, itu karena support orang2 yang sayang sama kita.

Dedicated to my bestie, Sauzan, you're not alone dear, i feel the same, be tough and make your parent proud of you, specially your mom, let her see you from heaven with her beautiful smile :)