Seperti saat dihadapkan pada cinta segitiga yang saat ini terjadi di hidup gue. Gue berusaha untuk menilai semuanya dari sudut pandang lain. Gue selalu memposisikan diri gue ada di pihak lain, dengan begitu gue bisa berpikir lebih logis dan tenang untuk bersikap tanpa harus mencampuradukkan perasaan dan emosi.
Dulu gue pernah dicampakkan begitu saja oleh pasangan gue demi perempuan lain yang dianggapnya lebih sempurna. Awalnya memang gue menyalahkan pasangan gue dan kekasih barunya itu, tapi pada akhirnya gue tersadar kalo itu ga ada gunanya. Just let them go and continue my life.
Sekarang gue menghadapi keadaan yang berbalik. Gue sedang dihadapkan pada seseorang yang sudah punya kekasih tapi tetap bersikeras untuk memilih gue entah apa alasannya (i never ask the reason because it doesn't fix anything). Seandainya gue egois, bisa saja gue dengan cueknya bersikap seperti wanita jalang perebut kekasih orang, tapi belajar dari masa lalu, gue berpikir untuk memahami sudut pandang orang lain.
Karena gue pernah mengalami nasib sebagai korban yang ditinggalkan, ga sulit untuk gue bisa memahami sudut pandang si kekasih lelaki ini. Gue tau benar bagaimana sakitnya saat gue harus kehilangan seseorang yang gue sayang karena perempuan lain. Dan gue bersumpah tidak akan pernah melakukan hal yang kiranya akan menyakiti perasaan perempuan lain. Jadi dengan tegas gue akan menolak keras siapapun lelaki yang sudah punya pasangan (walau belum menikah sekalipun) untuk mendekati gue kecuali lelaki itu ingin gue beri pelajaran yang bakal bikin dia kapok berurusan sama gue lagi.
Dan kalau melihat dari sudut pandang di lelaki, katakan menurutnya gue lebih sempurna dari kekasihnya saat ini, apa setelah bersama gue dia akan benar2 mengikatkan dirinya untuk gue tanpa mencari yang lebih baik lagi..?? Belum tentu kan..!! Kalau saat ini saja dia tidak bisa bertanggungjawab dengan kekasihnya yang sekarang, bukankah tidak menutup kemungkinan dia juga akan bisa berlaku yang sama di kemudian hari..?? Jika dia tidak bisa menerima kekurangan kekasihnya sekarang, kelak dia juga akan mencampakkan gue dan mencari perempuan lainnya yang dianggapnya lebih sempurna dibanding gue. Dan bukankah semua manusia pasti memiliki kekurangan..?? Bukankah Tuhan memang tidak menciptakan seseorang manusia pun yang sempurna kecuali Rasulullah..??
Gue memang bukan seorang motivator atau seorang psikolog, gue hanya berbagi sebatas pengalaman gue aja. Dari pengalamanlah kita bisa belajar tentang kehidupan yang sebenarnya. Sedih dan kecewa boleh saja, tapi jangan habiskan waktu seumur hidup untuk tenggelam di dalamnya. Semua orang selalu punya masa lalu yang buruk, tapi itu bukan untuk disesali, tapi untuk dijadikan pelajaran untuk melangkah di masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar