Hari ini keluarga besarku kembali kehilangan. Oomku, H.Sentot Sandjoto, adik bungsu ayahku, satu2nya yang masih tersisa di keluarga ayahku tutup usia setelah mengalami sakit yang cukup lama. Kepergiannya sangat cepat. Sekitar jam 8 pagi aku dibangunkan oleh ibuku yang memberitahuku untuk segera bersiap ke RS karena dikabarkan jika Oom-ku itu sudah tidak sadarkan diri. Kami sekeluarga bersiap, namun saat baru saja kami akan berangkat, kami dikabari lagi ternyata Oom-ku itu sudah meninggal dunia pukul 09.35 WIB di RS JMC. Kami sekeluarga pun akhirnya mengubah arah ke rumah duka. Seharian ini kami disana mengikuti dari proses pemandian jenazah sampai pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir kami terhadap beliau.
Meninggalnya beliau hanya berselang 8 bulan setelah kepergian ayahku bulan April lalu. Kami mengalami 2 kali kehilangan dalam setahun ini. Teringat beberapa minggu sebelumnya, saat aku terakhir kali bertemu beliau. Saat itu aku yang melihat kondisi Oom-ku sudah menurun ingin sekali menyampaikan harapan dan doaku kepada beliau agar lekas sembuh dan tetap sehat, karena aku ingin beliau yang menjadi wali di pernikahanku kelak menggantikan posisi ayahku. Walau aku punya kakak laki2 tapi aku tidak dekat dan justru sering bertengkar dengannya, karena itu aku ingin Oom-ku inilah yang menjadi wali di hari bahagiaku nanti. Tapi ternyata Allah sudah menuliskan takdir seperti ini.
Sekarang aku hanya bisa berdoa semoga ayahku, dan adik2nya bisa tenang di sisi Allah SWT. Tidak ada lagi kesakitan yang mereka alami. Semoga semua amal dan ibadah mereka di terima, dilapangkan kuburnya, dan diberikan kemudahan jalan untuk ke Surga. Semoga kami, keluarga, dan generasi penurus mereka yang tersisa bisa tetap menjaga silahturahmi keluarga besar kami seperti yang selama ini mereka lakukan. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar