Senin, 14 Mei 2012

Hati-Hati Modus Baru Penipuan

Sesuai judul diatas, dalam posting ini saya ingin menghimbau agar jangan mudah percaya dengan orang yang baru anda kenal. Zaman sudah semakin canggih, begitu juga dengan otak para penipu diluar sana yang semakin canggih dalam menggencarkan aksi tipu menipunya. Dibawah ini akan saya berikan beberapa contoh modus penipuan baru yang hampir saja saya alami sendiri.

Beberapa hari lalu saya menerima sebuah pesan singkat dengan isi sebagai berikut :

From : Ind@sat
Selamat simcard anda mendapatkan hadiah cek sebesar 15jt dari poin plus2 indosat.
Untuk info hubungi kantor PT.Indosat Jakarta ( 021-94191244 )

Biasanya penipuan model ini walaupun mengatasnamakan Indosat,namun pada sender akan tertera nomor ponsel yang dipakai oleh si penipu. Pada SMS yang saya terima tercantum nama Ind@sat. Sayangnya penipu tersebut kurang rapih menjalankan aksinya karena jika memang SMS tersebut dari Indosat maka tidak akan menggunakan karakter alay dalam nama sender'a (@ untuk menggantikan huruf O dalam kata Indosat). Tapi dengan modus baru menyembunyikan nomor dan menggunakan nama nyaris sama dengan Indosat bisa membuat banyak orang tertipu karena berpikir memang Indosat yang mengirimkan SMS tersebut.

Jika anda mendapatkan SMS serupa sebaiknya abaikan saja karena jika anda memang benar2 menjadi salah 1 pemenang dari program undian, pihak provider tidak akan menghubungi anda melalui SMS seperti itu. Anda akan dihubungi langsung lewat telepon, anda juga bisa mengecek lewat website resmi serta menghubungi call service provider yang bersangkutan.

Selain lewat SMS, beberapa waktu lalu saya juga hampir saja menjadi korban penipuan. Kali ini modusnya adalah dengan meminta tolong untuk mentransferkan uang via ATM. Kejadiannya bertempat di salah 1 ATM sebuah RS di daerah kukusan Depok. Saat itu sudah sekitar jam 9 malam dan saya akan melakukan penarikan uang tunai di ATM tersebut.

Saat akan masuk ke dalam ruang ATM, saya dicegat oleh seorang bapak yang meminta tolong kepada saya untuk mentransferkan uang ke rekening istrinya di kampung yang katanya sedang mengalami sakit keras dan sangat butuh biaya malam itu juga. Saat itu saya disuruh untuk mentransfer sejumlah uang dari rekening saya ke rekening istrinya dan ia sendiri akan memberikan saya uang tunai untuk mengganti uang yang ditransfer tadi. Saat itu memang terlihat si bapak membawa uang tunai pecahan 100 ribu rupiah di tangannya.

Saya sempat merasa kasihan terhadap si bapak dan nyaris saja mau menolongnya, tapi sedikit kejanggalan terlihat dari gerak/i si bapak tadi. Saya meminta bapak itu menunggu diluar sementara saya melakukan penarikan tunai dan mengecek berapa saldo yang tersisa. Saat berada di ruang ATM, saya sempat melihat keluar tempat si bapak tadi berdiri dan menemukan bahwa dia sedang berbicara dengan seorang laki2 yang tampak jauh lebih muda sambil menunjuk2 ke dalam ATM. Si pemuda itu hanya berbicara sebentar dengan si bapak kemudian pergi menjauh. Saya yang merasa curiga kemudian memutuskan untuk berbohong kepada bapak itu jika saldo yang ada di rekening saya tidak cukup dan saya tidak bisa menolongnya.

Saat saya memberitahukan hal tersebut, expresi si bapak langsung berubah antara kebingungan dan sedikit kesal. Dia tetap memaksa saya untuk mentransfer berapapun jumlah dana yang tersisa di tabungan saya sambil menyodorkan selembar kertas berisi nomor rekening sebuah bank yang berbeda dengan yang saya gunakan. Saya menangkap hal ganjil lainnya saat itu. Di bawah nomor rekening itu terdapat sebuah nama laki2, padahal menurut pengakuannya tadi itu adalah nomor rekening istrinya. Gak mungkin kan kalo istrinya adalah seorang laki2??

Saya bersikeras bilang ke bapak itu jika saldo saya tidak cukup, dan menjelaskan jika bank yang saya gunakan memang tidak bisa mentransfer ke bank yang dituju (saya menggunakan BNI Syariah sedangkan no rekening itu menggunakan BCA). Namun si bapak tetap memaksa dan bilang jika alasan saya tidak masuk akal. Saat saya berdebat itu muncul si pemuda yang tadi berbicara dengan si bapak. Dia juga ikut memaksa saya untuk membantu si bapak itu mentransferkan uang ke rekening yang dituju.

Karena sudah kesal dan merasa dikeroyok, saya akhirnya berkata dengan sedikit kasar jika mereka tetap memaksa maka saya akan memanggilkan satpam RS itu yang kebetulan sedang berjaga di parkiran mobil tak jauh dari ruangan ATM tempat saya berada. Mendengar itu mereka baru berhenti memaksa saya dan terpaksa melepaskan saya. Sebelum saya pergi dari situ, saya berkata kepada si pemuda, kenapa tidak dia saja yang menolong bapak itu?? Tapi dia beralasan juga tidak punya kartu ATM. Benar2 alasan yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin orang yang hidup di pinggiran kota besar bisa tidak punya kartu ATM?? Jika memakai alasan si bapak yang ingin mentransfer untuk istrinya, lah istrinya saja yang katanya di kampung itu punya ATM, masa iya dia sendiri ga punya. Kan aneh. Di kampung pake BCA lagi. Di kampung kakek saya saja ATM BCA hanya bisa ditemukan di daerah perkotaannya saja. Ckckckck.

Sedikit pengalaman nyaris tertipu yang hampir menimpa saya ini semoga bisa membantu menyadarkan orang2 yang kebetulan berkunjung ke blog saya untuk bisa lebih waspada lagi terutama terhadap orang2 baru ditemui. Menurut info yang saya terima dari seorang teman, jika malam itu saya benar2 mentransfer sejumlah uang ke rekening yang diberikan si bapak, saya memang akan menerima sejumlah uang palsu untuk mengganti uang saya telah ditransfer itu. Benar2 terkutuk semua orang yang mencari keuntungan dengan cara rendah dan haram seperti ini. Oleh karena itu, saya himbau agar semua orang bisa lebih berhati-hati terhadap penipuan model baru seperti ini. Waspadalah!!

3 komentar:

Anonim mengatakan...

wah thank you infonya...harus waspada tingkat dewa nih.

Acha Satmoko mengatakan...

yup sama2..sekedar ingin share pengalaman supaya jangan sampe ada korban penipuan lagi dengan modus sejenis..

Anonim mengatakan...

salam kenal, cerita benar2 menarik, ini sudah menjadi pengalaman gue waktu itu ada pemberitahuan dari SMS dan saya dapat hadiah mobil + uang tunai 20jt dan no rekeningnya sama dari BCA tempat saya ambil uang, kemudian saya datangi kantor BCA untuk cek apa benar saya dapat uang gitu di saldo rekening, eeh kenyataanya malah kena tipu dan ngurus keamanan kode rekening dan mengubah lagi. kejadian ini jadi pengalaman berharga saya. dan saya abaikan tentang promo mengatas namakan Bank setempat dari SMS. Kecuali ada pemberitahuan lewat kiriman pos itu saya yakin, karna nama alamat sudah tercatat di Bank asli. Maaf kalau kurang berkenang

Posting Komentar