Minggu, 27 September 2009

GA-1 Scorpion

(GA-1 SCORPION)

GA-1 Scorpion namanya. dia mungkin hanya sebuah robot. tapi buatku dia bukan cuma robot. dia adalah salah satu bagian dari kenangan. kenangan akan seseorang yang pernah menempati ruang hati ini selama beberapa lama. tidak banyak kenangan yang aku punya tentang dia. bahkan aku tidak punya foto kami berdua. kisah kami memang terlalu singkat. walaupun begitu aku akan tetap mengenangnya sebagai bagian dari hidupku. dan itu ga akan bisa diubah oleh apapun, seperti halnya nama robot yang telah diberikan sebagai hadiah termanisnya untukku.

saat itu, dia yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya dan mengambil project dalam pembuatan sebuah robot tiba2 berkata, "gue mau pake nama lo buat robot gue nanti."

aku hanya bisa terdiam. saat itu aku bukan siapa2nya tapi kenapa dia rela memberi nama untuk proyek akhirnya itu dengan namaku?? sangat tidak masuk akal bagiku. proyek akhirnya itu begitu berharga, tidak sepantasnya dia sembarangan dalam memberi nama. aku sempat menolaknya, namun dia terus memaksa. awalnya dia ingin memberinya nama dengan nama terakhirku NW-1 Scorpion.

aku tidak ingin membuatnya menyesal karena keputusannya itu. karenanya aku memberinya saran dia memberi nama dengan namanya sendiri. aku memberikan opsi untuk memberikan robot itu nama GA-1 yang berasal dari singkatan nama lengkapnya. dia tidak setuju denganku dan tetap memaksa untuk memberinya nama dengan namaku. aku kehabisan akal, hingga aku memaksakan nama yang kuberikan dengan alasan GA juga merupakan singkatan dari nama kami berdua. dengan alasan bodohku itu dia setuju. dan akhirnya robot itu benar2 diberinya nama dengan singkatan nama kami berdua.

untukku, dia adalah pribadi terlalu kompleks untuk sekedar didefinisikan dan diceritakan hanya dalam sebuah posting sederhana. posting yang kubuat khusus dengan hatiku untuknya. butuh waktu lama bagiku untuk menyelesaikan posting ini. seperti lamanya waktu bagiku untuk akhirnya bisa menerima dia dalam hatiku. kenanganku dengannya memang tidak banyak. tapi perannya dalam mengubah alur hidupku sangatlah banyak. dia yang berhasil menarikku keluar dari dalam lingkaran masa laluku. dia juga yang berhasil mencairkan kembali hatiku yang sekian lama mati membeku. dia yang berhasil membuatku berubah jadi seseorang yang lebih bahagia.

sejak ada dia, hari2-ku jadi berbeda. tidak pernah ada lagi airmata. karena dia aku bisa menemukan lagi senyumku yang hilang. dia yang dengan sabar mengobati hatiku yang terluka sangat dalam. dia menerima keadaanku yang masih hancur dan dengan setia mendampingiku sampai aku benar2 pulih. aku sendiri awalnya tidak percaya jika dia memilihku untuk tinggal di hatinya. aku bukanlah tipe wanita yang menjadi idamannya. tak 1 pun karakter yang aku punya. aku bukanlah wanita berhijab, fisikku jauh dari kata sempurna, apalagi jika dibandingkan dengan mantan2nya. jujur saja, aku merasa sangat rendah diri terhadapnya.

tapi Tuhan tunjukkan jalan yang berbeda untukku, Tuhan membukakan jalanku untuk bersamanya. aku mensyukurinya, tapi kemudian aku mengabaikannya. aku memilih pilihan yang salah dengan meninggalkannya. membiarkannya terluka setelah dia memberiku bahagia. mungkin hanya Tuhan yang tau seberapa besar penyesalanku untuknya, tapi hanya ini yang terbaik baginya. dia memang menjadi kebahagiaanku, tapi aku, aku hanya sumber deritanya. dia tak akan pernah bisa bahagia jika tetap bersamaku.

dia berhak membenciku karena telah menyakitinya. dia berhak membenciku seumur hidupnya dan menghapusku dari hidupnya. aku rela. sangat rela. walaupun sebenernya jauh dalam hatiku, aku ingin tetap bisa dekat dengannya sekalipun ikatan diantara kami sudah tiada. aku terlalu egois jika menginginkan itu setelah apa yang kulakukan padanya. aku tak pernah tau sebelumnya jika melepasnya pergi akan menjadi seberat ini untukku. aku tidak hanya menyakiti hatinya saja, tapi juga hatiku sendiri.

sekarang dia benar2 pergi. dia tak hanya menjauh, tapi benar2 menghilang padahal dulu dia yang menjanjikan akan tetap ada untukku. dia berhak melakukan itu semua untuk menghukumku. bukan dia yang mengingkari janjinya. akulah yang melepaskan genggamannya dari tanganku. dia mungkin hanya tau jika tanpa dia aku tetap baik2 saja. dia mungkin juga tidak akan mengerti betapa aku juga terluka karena terpaksa melepas kebahagiaanku sendiri. aku hanya bisa berharap jika suatu saat aku akan diberikan kesempatan untuk bertemu dengannya lagi walau hanya untuk meminta maaf.

dan kemarin akhirnya Tuhan memberiku kesempatan untuk bertemu lagi dengannya. mungkin dia tidak menyadari betapa bahagianya aku mendapatkan kesempatan ini. aku memberinya hadiah ulangtahun untuknya yang telah kusiapkan. terlalu awal memang untuk memberinya hadiah karena ulangtahunnya masih bulan depan. tapi tak mengapa, belum tentu aku bisa punya kesempatan bertemu lagi dengannya. atau mungkin lebih tepatnya, belum tentu dia mau bertemu denganku lagi setelah hari ini. aku telah berbuat terlalu jahat kepada orang sebaik dia.

aku berikan hadiah itu tanpa banyak kata. tak sanggup bagiku menatap wajahnya terlalu lama. aku tak ingin dia tau kalo aku masih menyimpan luka. rasanya aku ingin menyentuhnya, memeluknya, tapi tak bisa. aku hanya berharap hadiahku itu akan berkenan di hatinya. aku menunggu komentarnya tentang hadiahku dengan harap2 cemas.

hari ini, saat aku melihat layar hp-ku yang memuat pesannya, aku dibuat terpana. dia menyukai hadiahku. dan yang sangat tidak kusangka, dia mengatakan jika aku masih menjadi yang terban\aik untuknya. Tuhan..hanya Engkau yang tau kejujuran hatinya. tapi seandainya itu benar, itu jadi 1 tamparan untukku. betapa baiknya dia tetap menganggapku sempurna setelah aku menyakitinya. aku tidak mau semakin menyesal karena hal ini. kisahku dengannya sudah lama usai. tidak adil untukku atau dia, dan orang2 yang akan menggantikan tempatku dihatinya jika aku meminta dia kembali.

aku mungkin akan menangis lagi sekarang, tapi besok aku berjanji tidak akan lagi ada airmata. aku akan tetap pada pilihanku dulu karena dia berhak untuk bahagia. dan dia akan lebih bahagia jika tidak bersamaku. banyak yang menyayanginya, tidak sepertiku yang hanya bisa melukainya. pintu jalanku bersamanya akan benar2 terkunci sekarang. aku tidak ingin dia selalu melihatku di belakang. dia harus bisa menemukan seseorang untuk membuatnya bahagia.

thanks for being a beautiful part of my life..

thanks for a wonderful two months ..

our short stories will be a sweet memories..

i hope you will find someone better than me..

because could see you smile again is more than enough for me ..

Jumat, 25 September 2009

ada namamu di skripsiku

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan petunjuk-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Standarisasi Mutu dan Kontrol Kualitas Produk Sebagai Bentuk Perlindungan Konsumen Pada Classic Coffee House. Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan program Sarjana (S1) Ilmu Hukum.

Dalam penulisan skripsi ini penulis memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Susilo Wibowo, Ms. Med. SP, And selaku Rektor Universitas Diponegoro;

2. Bapak Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H., MS selaku Dekan Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro;

3. Bapak Suradi, S.H., MS selaku Dosen Pembimbing I saya ucapkan terima kasih atas kesabarannya, pengarahan, bimbingan, dan serta nasehatnya sehingga penulisan hukum ini dapat terselesaikan dengan baik;

4. Ibu Rinitami Njatrijani, S.H., MHum selaku Dosen Pembimbing II saya ucapkan terima kasih atas kesabarannya, pengarahan, bimbingan, dan serta nasehatnya sehingga penulisan hukum ini dapat terselesaikan dengan baik;

5. Bapak Maringan Lumbanraja, SH., MHum., selaku Dosen Penguji saya ucapkan terima kasih atas kesabarannya, pengarahan, bimbingan, dan serta nasehatnya sehingga penulisan hukum ini dapat terselesaikan dengan baik;

6. Ibu Srie Wiletno, S.H., MS selaku Dosen Wali saya ucapkan terima kasih atas bimbingan dan dukungannya selama ini;

7. Bapak Andri Raharja dan Mbak Rini selaku Pemilik Classic Coffee House beserta segenap CCH’s crew, saya ucapkan terima kasih telah bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi narasumber saya;

8. Bapak, Ibu, Agung Nugroho, Damarina Dyah Nastiti, Reviani, dan Bidadari kecilku tersayang Xaviera Az-zahra saya ucapkan terima kasih atas semua doa, kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang tidak pernah berhenti mengalir;

9. Ahmad Rizky Safutra Widy terima kasih banyak telah menjadi sahabat dan pendengar yang baik selama 7 tahun ini dan semoga selamanya;

10. Keluarga baruku (Caur’s Family), Om Chandra Pongky, Teteh Hana Yusuf, Furi Furqonita Haum, August Nico Jananuraga, M. Yusuf Rahmadani terima kasih atas semua dukungan dan doa yang telah diberikan;

11. Desvita Trismawati dan Dewi Anggraeni terima kasih banyak telah menjadi sahabat dan teman berbagi suka duka dikampus, semoga kita bisa tetap berteman selamanya;

12. Arief Hidayat, terima kasih untuk banyak waktu dan tenaganya yang terbuang demi menemani saya mengumpulkan data-data pada saat riset skripsi ini;

13. Yasinta Hanifah, Dewi Fatima, Nieken Dyah Puspita, Sauzan Pratiwi, Rifky Fatimah, Endah Sunarsih, Galfany Arian, dan semua teman-temanku di Depok yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu disini, terima kasih atas semua perhatian, nasehat, saran, dan dukungan yang selama ini diberikan;

14. Koko Steven, Dewi Aisyah, Sunanto, dan Meisa Ike sahabat-sahabat baruku semasa KKN terima kasih atas semua dukungan yang selama ini diberikan;

15. Semua guru di SDN Depok Baru III, SMPN 2 Depok, dan SMAN 5 Depok yang pernah mendidik saya terima kasih atas semua perhatian, bimbingan dan dukungan yang selama ini diberikan;

16. Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, serta semangat yang sangat berarti selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat kemampuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan rasa ikhlas penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan penulisan yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang mempelajarinya.

Semarang, September 2009
Penulis

Annisa Nur Wulandari

Senin, 14 September 2009

sebuah amanat baru

hari ini, 14 September 2009 adalah hari besar buat gue. hari ini nasib gue setelah kuliah 4 tahun akan ditentuin. dari kemaren malem gue udah ga tenang banget. mati gaya. ga bisa tidur, tapi mau belajar juga ga bisa konsen. akhirnya kemaren malem gue cuma glundang glundung ga jelas di kamar gue sambil SMS-an sama temen2 sekalian minta doa sama mereka supaya ujian skripsi gue hari ini lancar. alhamdulillah banyak yang dukung n doain gue. makasih ya guys..!!

sebenernya dari awal daftar sidang gue masih nyantai2 aja. tapi begitu gue tau siapa yang jadi penguji gue,barulah gue parno setengah mati. gue dapet penguji salah satu dosen yang termasuk paling killer di kampus. temen2 gue yang tau gue dapet beliau bukannya nenangin gue malah pada nakut2in. ya udahlah, makin parno aja gue ngadepin sidang gue ini. apalagi anak2 bilang kalo penguji gue ini termasuk orang yang jeli n banyak tanya soal isi skripsi yang gue tulis.

yah yang namanya nyesel emang datengnya selalu terlambat. detik2 menjelang sidang gue baru sadar kalo banyak hal yang masih kurang di skripsi gue tapi gue ga bisa berbuat apa2 karena emang waktunya terlalu mepet. waktu 3 bulan yang gue punya untuk ngerjain skripsi terlalu banyak kebuang untuk hal2 yang ga penting, apalagi pas proses pengerjaannya gue hidup nomaden. kadang di depok, jogja, atau semarang. seinget gue malah waktu gue di semarang sangat2 sebentar dibanding waktu gue di 2 kota lainnya itu. dalam waktu 1 bulan, gue stay di semarang paling lama cuma 10 hari aja. selebihnya gue habiskan dengan pulang ke depok atau liburan ke jogja. alhasil skripsi gue digarap dengan sangat kacau, tapi anehnya gue ga nemuin banyak masalah waktu bimbingan. skripsi gue cuma ngelewatin beberapa kali revisi kecil aja tiap bimbingannya sampe akhirnya kedua dosen pembimbing gue itu ACC skripsi gue di penghujung bulan agustus.

gue daftar sidang gelombang ke-2 untuk periode 3 tahun 2009 ini. lumayan lama nunggu pengumuman dosen penguji. entah kenapa, sejak daftar gue emang ada feeling bakal dapet dosen penguji pak Maringan yang notabene memang salah satu dosen pengampu mata kuliah hukum perlindungan konsumen yang menjadi topik utama skripsi gue. firasat gue ternyata terbukti waktu pengumuman dosen pembimbing. gue emang dapet beliau, bapak Maringan Lumban Radja, SH, MS sebagai dosen penguji gue. dosen yang oleh sebagian besar anak2 di fakultas gue sangat ditakuti. semua cerita tentang kegarangan dosen yang 1 ini pun berhasil bikin gue jiper setengah mampus, apalagi mengingat skripsi gue yang kacau balau itu kemungkinan besar gue akan benar2 dihabisi di ruang sidang.

sejak pengumuman dosen penguji itu gue udah bener parno. sebisa mungkin gue ngebenerin skripsi gue sebelum diserahin ke beliau sebagai materi ujian gue nanti. tentunya gue nyiapin mental gue untuk ketemu beliau yang terkenal galak itu. setelah semua prosedur terpenuhi, akhirnya hari jum'at tanggal 11 September 2009 gue ngeberaniin diri untuk menghubungi beliau via SMS untuk minta waktu ketemu buat nyerahin skripsi. gue SMS sekitar jam 7 pagi n ga ada balesan. gue sempet mikir kalo beliau marah sama cara gue yang minta ketemu lewat SMS agak kurang sopan. tambah parno-lah gue. setelah nunggu kira2 3 jam akhirnya gue dapet SMS balesan dari beliau yang nyuruh gue nemuin dia jam 11 siang.

jam 11 beliau akhirnya nongol juga di ruang perdata setelah kurang lebih gue ngejogrog selama 3 jam di depan ruangan itu (gue udah dikampus dari jam 8 pagi). dengan sedikit gemetaran plus keringet dingin, gue nemuin dia di dalem ruangan itu. berhubung hari ini adalah hari jum'at, cuma ada beberapa dosen cewek yang ada disitu. sedangkan dosen2 cowok entah pada kemana. sepertinya sih istirahat makan siang sambil menunggu waktu solat jum'at. suasana ruang dosen perdata siang itu yang lagi sepi tambah bikin gue takut. dalam pikiran gue, dengan suasana ruang dosen yang sepi itu, pak maringan akan dengan leluasanya marahin gue. tapi paling tidak, dengan sepinya ruangan itu, kalo bener beliau bakal marahin gue, gue ga akan begitu malu karena dimarahin di depan dosen. hehehe..

tadinya gue pikir, gue cuma bakal berhadapan sama beliau untuk ngasih skripsi gue aja. tapi ternyata beliau juga langsung nyidang gue saat itu juga. berhubung gue emang ga belajar n bener2 ga siap dengan apapun pertanyaan soal skripsi gue itu, gue cuma bisa jawab sekenanya sambil nyengir2 (antara takut dan grogi). gue udah bener2 pasrah bakal kena senprot hari itu. tapi ternyata ga. pak maringan yang emang keliatannya galak ternyata baik banget. beliau malah ngasih tau gue apa aja yang bakal ditanyain pas ujian supaya gue bisa siapin jawabannya. kurang lebih gue 1,5 jam ada di dalem ruangan itu, tapi berasanya lamaaaaa banget. mungkin karena bawaan takutnya kali ya..!! tapi setelah selesai jadinya lega banget, apalagi setelah tau kalo beliau ga seserem yang dibilang anak2 selama ini. paling ga gue jadi agak tenang buat nempuh ujian.

gue ujian mulai dari jam 12.00 WIB dengan 5 orang penguji. dekan fakultas gue, pembantu dekan I bidang akademik (PD I), 2 orang dosen pembimbing gue dan 1 dosen penguji yang ditunjuk sama bagian akademik. sekitar jam 11 gue di-SMS sama dosen penguji gue yang ngasih tau kalo gue bisa ujian sebelum jam 12.00 WIB seperti yang dijadwalkan. secara gue emang belum siap sama sekali karena blom belajar, makanya gue bilang sama dosen gue supaya ujiannya tetep jam 12.00 WIB. Untungnya beliau ngerti n ga jadi majuin jadwal ujian gue. namanya juga lagi nervous. gue yang rencananya mau belajar sama sekali ga bisa konsentrasi. yang ada gue malah tambah mumet liat semua kalimat yang ada di skripsi gue itu. akhirnya gue pasrah ikut ujian tanpa belajar dan dengan kepala yang kosong.

jam 12 teng akhirnya nama gue dipanggil untuk masuk ke ruang sidang. keringet dingin n jantung berasa mau loncat keluar. apalagi pas ngeliat di dalem ruang sidang udah ada 3 orang penguji gue yang udah duduk manis di tempatnya dan siap untuk membantai gue. begitu duduk gue langsung disuruh berdoa dulu sama salah 1 dosen penguji gue. 'fiuh..semoga ini pertanda baik!!', gue cuma berharap itu dalam hati. tapi tetep aja berdoa ga ngurangin rasa deg2an gue sedikitpun. apapun yang terjadi, hari ini adalah titik penentuan nasib gue.

keberuntungan untungnya masih berada di pihak gue. dosen penguji gue ternyata nanyain materi yang sama pas waktu gue ngasih materi ujian hari jum'at kemaren. untungnya gue masih sangat inget dengan semua jawaban dari pertanyaan beliau. dosen gue itu akhirnya cuma nyuruh gue revisi beberapa materi yang ada di dalem skripsi gue setelah gue bisa jawab semua pertanyaannya. setelah selesai nguji gue, Pak Maringan langsung cabut untuk ngajar dan meninggalkan gue dengan 2 orang dosen lainnya yang ga lain adalah dosen pembimbing gue sendiri. Bu Rinitami yang juga adalah dosen pengampu mata kuliah Hukum Perlindungan Konsumen yang jadi dosen ke-2 yang nguji gue hari itu. gue lumayan banyak ditanya masalah teori dan hasil penelitian yang gue dapet dan gue juga bisa jawab semuanya. 45 menit gue ujian dengan 2 dosen.

2 dosen penguji udah beres. tinggal 1 lagi. tapi sayangnya waktu ujian gue itu barengan sama jam ngajarnya, jadi terpaksa ujian gue diundur jadi jam setengah 2 siang setelah beliau setelah ngajar. gue sempet ketar-ketir juga karena jam segitu seharusnya gue diuji sama PD I. Sambil nunggu jam setengah 2, gue akhirnya nongkrong di ruang sidang utama di lantai 2 bagian akademik bareng temen2 gue lainnya yang nunggu diuji PD I juga. mahasiswa yang ujian bareng gue hari ini sekitar 25 orang. PD I gue bilang kalo bakal nguji mahasiswi duluan karena ditakutkan ujiannya bakal sampe malem mengingat jumlah mahasiswa yang banyak.

gue nunggu di ruang sidang utama mulai dari jam 1 siang. rasa deg2an gue ngalahin perut gue yang udah mulai keroncongan minta makan. jam setengah 2 gue belom juga dipanggil sama PD I untuk ujian. dan atas saran temen2 gue yang lain, akhirnya gue pergi nemuin penguji gue. Di ruang sidang di lantai 1 ternyata Pak Radi masih nguji mahasiswa lain jadi gue terpaksa nunggu lagi. gue ga lama nunggu beliau di depan ruang sidang. cuma sekitar 5 menit. begitu gue liat beliau udah ga nguji mahasiswa yang lain, gue beraniin masuk ke ruangan untuk minta diuji. dan sepertinya hari itu gue memang sedang beruntung. dosen penguji terakhir itu cuma ngasih gue 1 pertanyaan aja untuk gue jawab. percaya atau ga, gue ujian ga sampe 5 menit.

Pak Radi : "Saya cuma akan kasih 1 pertanyaan aja.."
(kata Pak Radi begitu gue duduk di depannya..)
Pak Radi : "Dalam stategi perlindungan konsumen, standarisasi mutu produk termasuk bagian yang mana..??"
(gue cuma ngejawab singkat..)
Acha : "Pengaturan mandiri, Pak..!!"
Pak Radi : "Ya sudah..mana berita acaranya biar saya tandatangani.."
(setengah melongo ga percaya gue ngasih berita acara sidang..)
Acha : "Udah Pak ujiannya..??"
Pak Radi : "Iya sudah..atau kamu mau saya tanya lagi..??"
Acha : "Nggak Pak..!!"
(gue buru2 keluar ruangan sebelum beliau berubah pikiran..)

That's it..!! selesai semuanya. ujian tersingkat yang pernah gue tempuh seumur hidup gue. selesai ujian itu, masih dengan perasaan ga percaya, gue balik ke ruang sidang utama di lantai 2 untuk ngikutin ujian sama PD I. gue sampe sana ternyata masih banyak anak2 yang belom dipanggil juga. gue juga ga harus nunggu lama untuk kemudian dipanggil masuk ke dalem ruang PD I. How lucky i am..!! pertanyaan yang dikasih PD I ga jauh beda sama pertanyaan yang dikasih dosen penguji gue sebelumnya, jadi gue hanya tinggal ngulang jawaban aja. ujian sama PD I juga ga terlalu lama, cuma sekitar 10 menit. itupun sebenernya lebih banyak ngomentarin nama2 yang muncul di kata pengantar gue. hehehe..

pada intinya dengan selesainya ujian gue sama PD I berarti seluruh rangkaian sidang skripsi gue juga udah selesai. rencananya besok, tanggal 15 September 2009, semua mahasiswa yang ikut ujian hari ini akan diuji sama dekan fakultas gue. tapi sama kayak yang udah2, dekan gue ga pernah yang namanya nguji mahasiswa 1 per satu kayak dosen penguji lainnya. beliau cuma akan ngumpulin para mahasiswa dalam 1 ruangan (biasanya di dalem ruang sidang utama) dan bakal dikasih petuah2 yang harus dilakuin mahasiswa setelah lulus nanti. perjuangan gue selama 4 tahun kuliah akhirnya selesai. dan secara ga langsung hari itu gue udah dapetin gelar Sarjana Hukum dibelakang nama gue.

hari ini hari kelulusan gue. hari ini akan ada gelar di belakang nama gue dan itu berarti adalah sebuah amanat baru untuk gue. amanat untuk bisa mempergunakan gelar dan ilmu yang gue dapet selama kuliah dengan benar di masyarakat. amanat untuk ga bikin nama almamater gue tercoreng ke depannya. amanat untuk menjadi seseorang yang lebih baik tentunya karena bakal banyak harapan yang muncul dari orang2 di sekitar gue seiring dengan adanya gelar di belakang nama gue itu. yah semoga saja gue bisa menjaga dan menjalankan amanat tersebut dengan baik. amin..!!

Kamis, 03 September 2009

ini gempa apa gue yang mabok ya..??

kemaren tanggal 2 September 2009 sekitar jam 3 sore (kalo ga salah), gue ngerasain untuk yang ke-2 kalinya gempa di Semarang setelah sebelumnya gue ngerasain gempa di Semarang tahun 2006 pas tragedi gempa Jogja. kejadiannya emang cuma sebentar, tapi lumayan ngagetin dan lucu juga. sampe sekarang gue masih nyengir2 ga jelas kalo inget kejadian gempa kemaren.

kemaren pas kejadian, kebetulan gue lagi ada di sebuah mall, tepatnya SCC matahari lantai 5 karena emang niatnya mau hotspotan gratis. berhubung kemaren adalah hari pertama gue dapet jadinya gue ga puasa. gue dengan pedenya dateng kesitu sambil makan mcflury. tempat gue ngenet ga terlalu rame kayak biasanya. gue dateng berdua sama temen gue (dani). kejadiannya ga lama setelah gue dateng, gue baru aja browsing buat nyari antivirus yang gue pengen, tentunya sambil makan es krim gue itu. kejadian lucunya adalah gara2 gue makan es krim itu. jadi sebelum gue dateng ke SCC n beli es krim, gue udah sempet beli sebotol sprite zero dingin untuk ngebatalin puasa gue pas tau ternyata gue dapet.

pas di SCC, entah kenapa si dani bilang gini ke gue...
dani : "eh, tu es krim lo kayaknya enak kalo dipakein sprite-nya..ntar jadi float.."
dan gilanya gue beneran nyoba apa yang dibilang dani. gue nuangin sprite yang gue beli tadi ke dalem es krim gue. awalnya berbusa ga karuan tu es krim, sampe ilfil sendiri liatnya, tapi pas dicoba ternyata rasanya lumayan juga walaupun rasanya jadi sedikit aneh (ini doyan apa rakus ya namanya..??). setelah gue minum setengah dari es krim yang udah berubah jadi float itu, gue ngerasanya perut gue emang berasa aneh. gue juga ga jelas itu karena es krimnya atau emang karna gue lagi dapet (biasalah PMS...)

nah pas lagi ngerasa aneh diperut gue itulah tiba2 gue ngerasa badan gue goyang2. bodohnya gue ga langsung nyadar kalo ada gempa. gue malah mikir jangan2 gue mabok karena campuran es krim n sprite yang gue minum tadi. gue sempet ngeliat sekeliling gue termasuk dani yang masih pada anteng aja, makanya gue mikir emang beneran gue yang mabok. tapi pas ngerasa goncangan ke-3 kalinya gue baru beraniin nanya sama dani apa dia ngerasa juga atau ga. pas dani bilang dia ngerasa juga gue mulai bingung. lah dani kan ga minum es krimnya juga, kenapa dia ikut2an mabok?? dan waktu pas ngeliat sekeliling SCC yang sebagian besar juga pada bingung sampe akhirnya ada yang bilang "eh, gempa..gempa..!!", baru nyadar dan ikutan panik juga.

saat itu juga gue langsung beresin laptop gue. gue langsung aja masukin ke tas tanpa gue matiin dulu, gitu juga dani. orang2 yang lain juga pada panik. mereka pada lari nyelamatin diri, secara kita lagi ada di lantai 5. pas mau keluar dari lantai 5 itu dani masih aja sempet2nya mau bawa float gue yang masih dimeja. karena gue bilang itu float dibuang aja makanya dani ga jadi bawa. oia, kemaren sebenernya gue sempet mau berlindung di bawah kolong meja aja dibanding harus lari turun ke bawah lewat tangga darurat. tapi berhubung toko2 di sekeliling situ juga udah pada ditinggal pemiliknya juga makanya mau ga mau gue ikutan lari keluar aja.

pas lari keluar juga kita milih jalan yang salah gara2 ngikutin orang yang sotoy bilang kalo dia tau ada tangga darurat deket toilet. pas kita keluar ternyata kita malah ada di parkiran n akhirnya kita terpaksa lari lewat jalur mobil yang melingker2 dari lantai 5 sampai lantai dasar. fiuh, bener2 perjuangan deh!! rasa sakit perut gue akibat PMS sempet ga berasa saking paniknya. nyampe di bawah baru deh tu berasa lagi. perut mules plus betis kenceng gara2 lari dari lantai 5. tapi nyampe bawah gue n dani malah langsung ketawa, apalagi waktu dani gue ceritain masalah mabok float gue itu tadi. hehehehe...bisa2nya ya gue malah mikir konyol pas keadaan genting kayak gitu.

tapi itu bukan pengalaman konyol pertama gue sih. entah saking positif thinking (apa hubungannya ya..??) atau emang gue-nya aja yang bodoh, tapi waktu ngalamin pertama kali gempa di Semarang tahun 2006 akibat gempa yang pusatnya di Jogja. pas gempa pertama itu gue juga ga langsung mikir kalo itu gempa. gue baru tau kalo itu gempa pas dikasih tau sama temen kost gue. untung aja gempa itu juga ga lama, coba seandainya lama dan kekuatannya besar, mungkin gue udah cuma tinggal nama aja sekarang karena ga langsung tanggap pas ada gempa.

gempa pertama itu kalo ga salah tanggal 27 mei 2006 jam 6 pagi. waktu itu gue masih tidur n kebangun gara2 ngerasain tempat tidur gue goyang kenceng banget. tapi ya anehnya gue juga ga mikir kalo itu lagi gempa. gue malah mikir jangan2 kamar gue kemasukan maling n malingnya ngumpet di bawah tempat tidur gue. saat itu juga gue langsung loncat dari tempat tidur gue yang lumayan tinggi n langsung nyalain lampu kamar (secara gue kalo tidur selalu matiin lampu). pas lampu nyala gue ga liat apa2 dibawah kolong tempat tidur gue, tapi tempat tidur gue masih goyang sendiri.

dengan bodohnya, gue yang masih berdiri megang tombol saklar lampu malah ngira kalo gue lagi digangguin setan. gue langsung aja baca ayat kursi dengan harapan setelah gue baca itu, setannya keluar dari kamar gue n tempat tidur gue ga goyang lagi. dan emang bener, begitu gue selesai baca ayat kursi, tempat tidur gue ga goyang lagi. makanya gue yakin kalo gue emang digangguin setan saat itu. hehehehe..!! dan lo tau apa yang gue lakukan setelah itu..?? gue TIDUR lagi dengan nyenyaknya sampe siang tanpa nyadar kalo baru kena gempa. parah banget!

siangnya sekitar jam 10 gue bangun lagi karena pengen pipis. pas mau ke kamar mandi, gue ketemu sama temen kost gue yang kamarnya sebelahan sama kamar gue. dia ngeliat gue yang baru bangun tidur dengan muka sedikit bingung dan langsung nanyain kabar gue. gue yang baru bangun tidur jelas aja bingung ditanyain kayak gitu. kalo ga salah inget kayak gini nih obrolan gue sama temen kost gue itu yang bernama nanda.

mbak nanda : "kamu baru bangun tidur nis..??"
gue : " iya mbak. emang kenapa..??"
mbak nanda : "kamu ga papa..??"
gue : "gapapa. emang kenapa sih..??"
(gue nanya dengan tampang yang entah bego atau polos...)
mbak nanda : "kamu emang ga ngerasain gempa tadi..??"
gue : "gempa..?? emang ada gempa..?? kapan..??"
mbak nanda : "tadi pagi jam 6. gempanya lumayan gede kok. itu di TV dari tadi juga ngebahasnya gempa terus."
gue : "jam 6..?? aku ga ngerasa kok mbak. masih tidur kali aku."
mbak nanda : "yaudah kalo gitu, yang penting kamunya ga kenapa2. lain kali kalo ngerasa ada gempa langsung keluar rumah ya..!!"
(gue cuma ngangguk dan langsung nerusin jalan ke kamar mandi untuk pipis...)

baru pas dikamar mandi gue mikir. lah yang tadi pagi tempat tidur gue goyang sendiri berarti itu bukan karena ada setan di kamar gue, tapi karena emang lagi gempa. begitu nyadar gue cuma bisa malu sendiri n nyengir aja nginget kebodohan gue tadi pagi. lucu aja ngebayanginnya gue dengan muka tolol ngeliat ke arah tempat tidur masih dengan megang saklar lampu terus baca ayat kursi dengan muka ketakutan. huahahahahaha..udah kebangetan banget sih lemotnya!! seandainya gempanya lebih kenceng bisa2 gue kabur dari dalem kamar sambil teriak2 "SETAN..SETAN..!!" gitu kali ya..?? pasti memalukan banget kalo sampe diliat banyak orang.

2 kali kejadian kayak gitu jadi bikin gue mikir aja. ntar pas ada gempa lagi gue bakalan langsung ngeh apa mikir sesuatu yang tolol lagi ya..?? bisa berabe kan kalo pas keadaan genting kayak gitu tapi gue malah sibuk sendiri dengan pikiran bodoh gue sendiri. gue harus segera upgrade otak gue nih kayaknya biar ga lemot lagi. atau gue harus ikut latihan menyelamatkan diri kalo ada gempa ya..?? ada yang tau ga dimana daftarnya..?? hehehe..