Gue lahir dan dibesarkan di keluarga yang multi ras, multi etnis, multi, agama, dan multi budaya. Sejak kecil di keluarga gue diajarkan untuk bisa menghargai segala bentuk perbedaan yang ada di sekitar gue. Orangtua gue selalu menekankan pentingnya bisa menghargai perbedaan, bahwa kita hidup di lingkungan sosial yang mengharuskan kita bisa tolerir dengan banyaknya perbedaan di segala aspek. Gue tumbuh dengan terbiasa menerima dan menghargai banyak perbedaan, contohnya agama, warna kulit ataupun bahasa.
Sampai suatu ketika gue bertemu dengan orang2 yang punya pikiran berbeda soal menghargai perbedaan. Mereka cenderung menolak perbedaan di lingkungannya. Sebisa mungkin semuanya harus sama. Gue berbeda bagi mereka, begitu juga sebaliknya, terutama cara pandang mengenai perbedaan. Tapi karena gue sudah terbiasa menerima perbedaan, dengan mudah gue bisa menghargai mereka dengan segala macam perbedaannya dengan lingkungan gue, tapi rupanya tidak sebaliknya. Mereka sama sekali tidak bisa menghargai perbedaan yang ada di lingkungan gue, justru berusaha memaksa supaya gue bisa sama dengan mereka.
Buat mereka, karena gue berbeda, tidak ada kewajiban untuk mereka menghargai gue. Karena gue berbeda, mereka merasa berhak untuk merendahkan dan menginjak2 harga diri gue. Tapi sekali lagi gue diingatkan akan pelajaran penting tentang bagaimana seharusnya menghargai perbedaan. Mereka punya perbedaan dalam menghargai orang2 yang berbeda dengan mereka, dan gue tetap harus menghargai itu. Ya alasannya sederhana, karena gue memang berbeda dengan mereka. Gue bisa menghargai mereka dengan segala perbedaannya, sementara mereka tidak.
0 komentar:
Posting Komentar