Sesuai judul diatas, dalam posting ini saya ingin menghimbau agar
jangan mudah percaya dengan orang yang baru anda kenal. Zaman sudah
semakin canggih, begitu juga dengan otak para penipu diluar sana yang
semakin canggih dalam menggencarkan aksi tipu menipunya. Dibawah ini
akan saya berikan beberapa contoh modus penipuan baru yang hampir saja
saya alami sendiri.
Beberapa hari lalu saya menerima sebuah pesan singkat dengan isi sebagai berikut :
From : Ind@sat
Selamat simcard anda mendapatkan hadiah cek sebesar 15jt dari poin plus2 indosat.
Untuk info hubungi kantor PT.Indosat Jakarta (
021-94191244
)
Biasanya penipuan model ini walaupun mengatasnamakan
Indosat,namun pada sender akan tertera nomor ponsel yang dipakai oleh si
penipu. Pada SMS yang saya terima tercantum nama Ind@sat. Sayangnya penipu tersebut kurang rapih menjalankan aksinya
karena jika memang SMS tersebut dari Indosat maka tidak akan menggunakan
karakter alay dalam nama sender'a (@ untuk menggantikan huruf O dalam
kata Indosat). Tapi dengan modus baru menyembunyikan nomor dan
menggunakan nama nyaris sama dengan Indosat bisa membuat banyak orang
tertipu karena berpikir memang Indosat yang mengirimkan SMS tersebut.
Jika anda mendapatkan SMS serupa sebaiknya abaikan saja karena jika anda
memang benar2 menjadi salah 1 pemenang dari program undian, pihak
provider tidak akan menghubungi anda melalui SMS seperti itu. Anda akan
dihubungi langsung lewat telepon, anda juga bisa mengecek lewat website
resmi serta menghubungi call service provider yang bersangkutan.
Selain lewat SMS, beberapa waktu lalu saya juga hampir saja
menjadi korban penipuan. Kali ini modusnya adalah dengan meminta tolong
untuk mentransferkan uang via ATM. Kejadiannya bertempat di salah 1 ATM
sebuah RS di daerah kukusan Depok. Saat itu sudah sekitar jam 9 malam
dan saya akan melakukan penarikan uang tunai di ATM tersebut.
Saat akan masuk ke dalam ruang ATM, saya dicegat oleh seorang
bapak yang meminta tolong kepada saya untuk mentransferkan uang ke
rekening istrinya di kampung yang katanya sedang mengalami sakit keras
dan sangat butuh biaya malam itu juga. Saat itu saya disuruh untuk
mentransfer sejumlah uang dari rekening saya ke rekening istrinya dan ia
sendiri akan memberikan saya uang tunai untuk mengganti uang yang
ditransfer tadi. Saat itu memang terlihat si bapak membawa uang tunai
pecahan
100
ribu rupiah di tangannya.
Saya sempat merasa kasihan terhadap si bapak dan nyaris saja mau
menolongnya, tapi sedikit kejanggalan terlihat dari gerak/i si bapak
tadi. Saya meminta bapak itu menunggu diluar sementara saya melakukan
penarikan tunai dan mengecek berapa saldo yang tersisa. Saat berada di
ruang ATM, saya sempat melihat keluar tempat si bapak tadi berdiri dan
menemukan bahwa dia sedang berbicara dengan seorang laki2 yang tampak
jauh lebih muda sambil menunjuk2 ke dalam ATM. Si pemuda itu hanya
berbicara sebentar dengan si bapak kemudian pergi menjauh. Saya yang
merasa curiga kemudian memutuskan untuk berbohong kepada bapak itu jika
saldo yang ada di rekening saya tidak cukup dan saya tidak bisa
menolongnya.
Saat saya memberitahukan hal tersebut, expresi si bapak langsung
berubah antara kebingungan dan sedikit kesal. Dia tetap memaksa saya
untuk mentransfer berapapun jumlah dana yang tersisa di tabungan saya
sambil menyodorkan selembar kertas berisi nomor rekening sebuah bank
yang berbeda dengan yang saya gunakan. Saya menangkap hal ganjil lainnya
saat itu. Di bawah nomor rekening itu terdapat sebuah nama laki2,
padahal menurut pengakuannya tadi itu adalah nomor rekening istrinya.
Gak mungkin kan kalo istrinya adalah seorang laki2??
Saya bersikeras bilang ke bapak itu jika saldo saya tidak cukup,
dan menjelaskan jika bank yang saya gunakan memang tidak bisa
mentransfer ke bank yang dituju (saya menggunakan BNI Syariah sedangkan
no rekening itu menggunakan BCA). Namun si bapak tetap memaksa dan
bilang jika alasan saya tidak masuk akal. Saat saya berdebat itu muncul
si pemuda yang tadi berbicara dengan si bapak. Dia juga ikut memaksa
saya untuk membantu si bapak itu mentransferkan uang ke rekening yang
dituju.
Karena sudah kesal dan merasa dikeroyok, saya akhirnya berkata
dengan sedikit kasar jika mereka tetap memaksa maka saya akan
memanggilkan satpam RS itu yang kebetulan sedang berjaga di parkiran
mobil tak jauh dari ruangan ATM tempat saya berada. Mendengar itu mereka
baru berhenti memaksa saya dan terpaksa melepaskan saya. Sebelum saya
pergi dari situ, saya berkata kepada si pemuda, kenapa tidak dia saja
yang menolong bapak itu?? Tapi dia beralasan juga tidak punya kartu ATM.
Benar2 alasan yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin orang yang hidup
di pinggiran kota besar bisa tidak punya kartu ATM?? Jika memakai alasan si
bapak yang ingin mentransfer untuk istrinya, lah istrinya saja yang
katanya di kampung itu punya ATM, masa iya dia sendiri ga punya. Kan
aneh. Di kampung pake BCA lagi. Di kampung kakek saya saja ATM BCA
hanya bisa ditemukan di daerah perkotaannya saja. Ckckckck.
Sedikit pengalaman nyaris tertipu yang hampir menimpa saya ini semoga bisa membantu
menyadarkan orang2 yang kebetulan berkunjung ke blog saya untuk bisa
lebih waspada lagi terutama terhadap orang2 baru ditemui. Menurut info
yang saya terima dari seorang teman, jika malam itu saya benar2
mentransfer sejumlah uang ke rekening yang diberikan si bapak, saya
memang akan menerima sejumlah uang palsu untuk mengganti uang saya telah
ditransfer itu. Benar2 terkutuk semua orang yang mencari keuntungan
dengan cara rendah dan haram seperti ini. Oleh karena itu, saya himbau
agar semua orang bisa lebih berhati-hati terhadap penipuan model baru seperti
ini. Waspadalah!!