Seperti yang udah gue sampaikan di posting gue sebelumnya kalo Alhamdulillah gue berhasil lulus CPNS untuk Tahun Anggaran 2014 kemarin, di posting ini gue mau sedikit sharing soal perjuangan gue untuk bisa lulus CPNS tahun ini dengan murni tanpa pake orang dalem, tanpa pake sogok2an, cuma pake belajar dan kuasa Tuhan.
Tahun 2014 kemarin pendaftaran CPNS dibatasi hanya boleh memilih 1 instansi aja, tidak seperti tahun2 sebelumnya yang boleh mendaftar di banyak instansi. Lalu kenapa gue pilih KemenpanRB dari sekian banyak instansi?
Pertama, gue emang pengen banget jadi PNS kayak nyokap, tapi gue ga mau 1 instansi sama nyokap. Untuk alasan kenapa gue pengen jadi PNS nanti akan gue bikin di posting tersendiri. Kedua, untuk membalas kegagalan gue tahun 2013 lalu di instansi ini juga, gue udah bertekad untuk bisa lulus tahun 2014 kemarin. Kronologis kejadian tahun 2013 lalu bisa dibaca disini. Ketiga, biar gue bisa sering bareng sama nyokap juga yang kantornya masih sekitar kawasan situ juga. Oke, cukup intermezo-nya, sekarang langsung aja masuk ke cerita...
Gue hampir aja ga bisa daftar CPNS Kemenpan ini karena telat liat pembukaan lowongannya. Gue baru daftar H-2 sebelum batas akhir pengiriman berkas dan itu gue belum punya TOEFL sama sekali. TOEFL gue yang lama udah expired dan sangat susah nyari tempat tes TOEFL yang bisa tes dan hasilnya jadi hari itu juga. Setelah browsing2 akhirnya gue tes TOEFL di tempat kursus bahasa inggris deket rumah dan kena biaya 500rb untuk layanan sehari jadi. Tapi walau sehari jadi jangan kira gue nembak ya score-nya. Demi Allah gue beneran tes dan itu hasil tes gue murni, alhamdulillah dapet score 493. Ya ga bego2 amat lah ya!! Dan demi tes TOEFL sehari jadi itu gue musti ijin pulang setengah hari dari kantor.
Pengiriman dokumennya juga bikin deg2an parah. Gue kirim berkas lamaran H-1 sebelum batas akhir penerimaan berkas. gue musti cabut (lagi) dari kerjaan kantor untuk menghilang sebentar buat ngurus pengiriman dokumen. Pas ngirim juga udah hopeless aja, apalagi petugas posnya bilang ada kemungkinan terlambat sampai karena saking banyaknya surat lamaran CPNS yang dikirimkan lewat kantor pos. Tapi Alhamdulillah berkas gue sampai tepat waktu.
Pas nama gue tercantum di daftar peserta yang lulus seleksi administrasi rasanya lega banget. Jalan gue terbuka ke tahap selanjutnya yaitu TKD dengan jumlah total peserta yang lolos dan berhak mengikuti ujian TKD sebanyak 119 orang yang memperebutkan 20 formasi.
Ada 4 tahap seleksi di KemenpanRB tahun 2014 kemarin :
1. Pendaftaran online di website Panselnas dan website CPNS Menpan.
2. Pengiriman berkas lamaran untuk seleksi administrasi.
3. TKD dengan menggunakan sistem CAT.
4. TKB yang terdiri dari Psikotest, Interview User-Asesor, dan Tes Sesuai Bidang yg dilamar.
TKD diselenggarakan di beberapa kota di seluruh Indonesia dan peserta bisa memilih lokasi yang paling dekat dengan domisilinya. Karena gue domisili Depok dan kebetulan ada pilihan lokasi ujian di Depok (UI dan PNJ) maka gue pilih UI sebagai lokasi ujian gue. Sayangnya pas pengumuman ternyata lokasinya diubah dengan alasan UI sudah overload dengan peserta CPNS dari Kemendikbud. Akhirnya ujian TKD gue diubah menjadi PNJ yang untungnya masih satu lingkungan sama UI.
Gue dapet jadwal ujian tanggal 13 Oktober di GSG Lab 2 PNJ jam 07.00-09.30 WIB. Ada sekitar 30 orang yang ujian di PNJ. Ujian CAT tahun 2014 kemarin gue pakai sistem CAT dari Satriya yang konon katanya soal2nya lebih absurd dan lebih susah. Alhamdulillah gue lulus passing grade dengan score total 348 dengan rincian TKP 148, TIU 105, dan TWK 95. Walau ga mencapai target score gue yang gue targetkan diatas 350 tapi bisa lulus passing grade aja udah sangat melegakan karena saat ujian banyak peserta lain yang tidak lulus passing grade. Kita bisa lihat nilai kita begitu keluar dari ruang ujian karena disana disediakan layar proyektor besar yang berisi nilai2 hasil ujian, jadi kita bisa tau juga nilai peserta lainnya.
Di website rekrutmen menpan juga dipajang nilai2 peserta beberapa setelah semua lokasi selesai mengadakan TKD jadi kita bisa liat berapa orang yang gugur di tahap TKD karena tidak lulus passing grade. Dari 119 orang yang berhak ikut TKD, hanya 49 yang lulus passing grade dan berhak untuk ikut TKB yang diadakan tanggal 8 November 2014. Walau instansi dan asesornya sama, tapi ternyata TKB tahun ini beda dengan tahun lalu. Kalo tahun lalu TKB-nya cuma Psikotest dan interview asesor, tahun ini TKB-nya selain Psikotest dan interview ada tambahan tes sesuai bidang masing2. Dalam kasus gue, untuk formasi yang gue lamar di pilihan pertama yaitu Analis Kebijakan, gue dapet TKB berupa studi kasus dan perencanaan acara (gue bingung nama tes sebenernya apaan :p).
Untuk studi kasus para peserta disuruh pilih 1 topik dari 5 topik yang disediakan dan disuruh menjabarkan topik tersebut ke dalam sebuah laporan yang (ceritanya) akan diberikan kepada Presiden (kalo ga salah inget sih gitu). Pas TKB kemaren gue pilih topik soal sistem antisipasi dan penanggulangan bencana di daerah rawan bencana di Indonesia. Selain itu, gue juga dapat kasus perencanaan acara, jadi kita dikasih selembar kertas yang berisi rancangan sebuah acara dan kita diminta menjadi PIC untuk acara tersebut. Kita diharuskan menjabarkan detail rencana kerja kita mulai dari persiapan hingga acara berlangsung berikut perkiraan biaya dan waktu pelaksanaannya.
Kalo untuk psikotes sih biasa lah ya kayak psikotest2 pada umumnya, ada tes kraeplinnya juga. Dan interviewnya tahun ini juga selain sama asesor juga sama user, cuma ga semua peserta kebagian interview user, contohnya gue yang udah kedapetan interview agak sore sekitar jam setengah 3 sore cuma kebagian jatah interview sama asesornya aja karena pihak user dari Menpan udah pulang. Awalnya agak takut kalo bakal mempengaruhi nilai TKB tapi ternyata ga masalah karena bobotnya dianggap sama.
Oia, pas TKB itu para peserta duduknya dibagi berdasarkan warna name tag yang dikasih sama panitia, yang dibedakan berdasarkan formasi jabatan yang dilamar, misal gue dan temen2 lainnya pelamar Analis Kebijakan semua dapet name tag dengan warna abu2 dan diharuskan duduk di barisan bangku paling kiri pas TKB, mungkin buat memudahkan panitianya bagiin dan ngumpulin soal berdasarkan jenis bidang para pesertanya. TKB-nya diadakan seharian, mulai dari jam 8 sampai jam 5 sore.
Untuk studi kasus para peserta disuruh pilih 1 topik dari 5 topik yang disediakan dan disuruh menjabarkan topik tersebut ke dalam sebuah laporan yang (ceritanya) akan diberikan kepada Presiden (kalo ga salah inget sih gitu). Pas TKB kemaren gue pilih topik soal sistem antisipasi dan penanggulangan bencana di daerah rawan bencana di Indonesia. Selain itu, gue juga dapat kasus perencanaan acara, jadi kita dikasih selembar kertas yang berisi rancangan sebuah acara dan kita diminta menjadi PIC untuk acara tersebut. Kita diharuskan menjabarkan detail rencana kerja kita mulai dari persiapan hingga acara berlangsung berikut perkiraan biaya dan waktu pelaksanaannya.
Kalo untuk psikotes sih biasa lah ya kayak psikotest2 pada umumnya, ada tes kraeplinnya juga. Dan interviewnya tahun ini juga selain sama asesor juga sama user, cuma ga semua peserta kebagian interview user, contohnya gue yang udah kedapetan interview agak sore sekitar jam setengah 3 sore cuma kebagian jatah interview sama asesornya aja karena pihak user dari Menpan udah pulang. Awalnya agak takut kalo bakal mempengaruhi nilai TKB tapi ternyata ga masalah karena bobotnya dianggap sama.
Oia, pas TKB itu para peserta duduknya dibagi berdasarkan warna name tag yang dikasih sama panitia, yang dibedakan berdasarkan formasi jabatan yang dilamar, misal gue dan temen2 lainnya pelamar Analis Kebijakan semua dapet name tag dengan warna abu2 dan diharuskan duduk di barisan bangku paling kiri pas TKB, mungkin buat memudahkan panitianya bagiin dan ngumpulin soal berdasarkan jenis bidang para pesertanya. TKB-nya diadakan seharian, mulai dari jam 8 sampai jam 5 sore.
Setelah TKB kita masih harus diuji kesabarannya untuk nunggu pengumuman final yang bikin ga doyan makan, ga nyenyak tidur, dan ga fokus kerja. Apalagi untuk tahun ini, dengan adanya pilihan 3 formasi dan diprioritaskan pada pilihan pertama, kita jadi ga bisa tau siapa2 aja saingan kita di tiap2 formasi yang kita pilih. Berbekal pengalaman gagal di tahun lalu, gue pun berusaha mencari tahu siapa2 aja saingan gue tahun ini biar gue ga ngalamin kegagalan yang sama di tahun ini. Agak kurang kerjaan sih sebenernya.
Dari 49 orang yang maju ke TKB, gue bikin rekap sendiri dengan mengurutkan peserta dengan nilai tertinggi sampai terendah. Setelah itu gue cari info masing2 orang tersebut dari berbagai sumber, salah 1-nya dari web forlap mahasiswa buat cari tahu jurusan si masing2 peserta, dengan begitu gue bisa cocokin kira2 mereka ini ngelamar di formasi mana, dengan gitu juga juga bisa mengelompokkan para peserta yang kira2 jadi saingan gw. Dari rekap itu, dari 49 peserta, nilai gue masih termasuk peringkat 10 besar. Yang ga bisa diprediksi adalah pergeseran nilai saat ditambahkan dengan hasil nilai TKB.
Setelah (harus) bersabar selama 2 bulan, akhirnya pengumuman final yang ditunggu2 keluar. Tepat tanggal 12 Januari 2015, sehabis magrib pas gue lagi bungkusin paket2 pesanan online shop gue, ada SMS dari pihak menpan yang memberitahukan jika pengumuman final udah keluar. Seinget gue tahun lalu gue ga dapet SMS kayak gini. Makin deg2an gue, ga berani ngecek pengumumannya. Akhirnya buat nenangin diri, gue solat isya dulu sebelum buka pengumumannya. Gue pasrahin semuanya biar kalo seandainya gue ga lulus, gue bisa ikhlas. Pas buka pengumuman dan liat daftar nama yang lulus, Alhamdulillah ada nama gue disana bersama 15 nama peserta lainnya yang lulus. Langsung sujud syukur dan lari turun ke bawah meluk nyokap sambil nangis. Nyokap bingung sampe akhirnya gue bilang kalo gue lulus sambil nunjukin pengumumannya dan akhirnya nyokap dan ade gue ikutan nangis juga saat itu.
Lega dan bersyukur. Cuma itu yang gue rasain saat itu. Semua kejadian buruk dan pengalaman pahit yang gue alamin beberapa tahun belakangan benar2 dibayar lunas sama Allah. Saat itu juga gue langsung telpon Ricky, sahabat gue yang selama ini jadi tempat curhat gue buat kasih tau kalo gue lulus. Selain itu, gue juga kasih tau Teteh, kakak gue yang selama ini juga sabar banget dengerin gue dan nyemangatin gue terus. Alhamdulillah semua seneng juga. Dan sebagai bentuk rasa syukurnya, nyokap mutusin buat daftar umroh beberapa hari setelahnya.
Alhamdulillah tanggal 23 Januari 2015 kemarin gue sudah menjalani pemberkasan di kantor KemenpanRB. Awalnya sempet ciut pas ngelangkahin kaki masuk ke ruangan pemberkasan, inget tahun sebelumnya gue dateng kesana buat komplain. Hehehehe. Alhamdulillah pemberkasannya berjalan lancar dan berkas yang gue bawa ga ada yang kurang. Sempet malu waktu Pak Didit dari Menpan nyebutin nama gue dan ceritain kisah gue tahun lalu ke seluruh peserta sebelum pemberkasan dimulai. Beliau adalah salah 1 orang yang gue repotkan juga tahun lalu. Hihi, maaf ya Pak! :)
Selesai pemberkasan, gue diculik sebentar sama Mbak Rere, CPNS Tahun 2013 yang katanya pengen wawancara sebentar soal kejadian tahun lalu itu. Gue santai aja dong, gue kira dia cuma penasaran doang gitu sama jalan ceritanya kayak gimana, eh ga taunya beberapa hari kemudian pas gue buka web Menpan, gue nemu 1 artikel yang kalo diliat dari judulnya rasa2nya gue tau itu adalah cerita gue. Dan bener aja dong pas gue buka, cerita gue dibikin berita, dengan foto yang hasil candid Mbak Rere pas gue lagi pemberkasan. Itu foto terkucel dalam hidup gue, rambut awut2an setengah basah karena abis keujanan. Make up udah sepenuhnya luntur karena keujanan juga. Ancur lah pokoknya!! Bahkan nyokap gue yang tau belakangan aja akhirnya bilang gue macam gembel di foto itu. Hiks!! Mbak Rere kejaaaam, kalo butuh foto saya kan saya punya banyak foto cantik yang menipu itu. :((
Ya terlepas dari kejadian apapun yang mengikuti kisah gue lulus CPNS tahun ini, entah pengalaman gue gagal tahun lalu ataupun kemunculan berita dengan foto yang huek itu, gue sangat2 bersyukur bisa lulus CPNS tahun ini. Murni dengan usaha gue sendiri, ditambah doa dari nyokap dan orang2 di sekeliling gue. Dengan lulusnya gue, gue juga sudah membayar hutang janji gue ke almarhum bokap untuk bisa jadi PNS kayak nyokap walau ga 1 instansi sama nyokap. Hi, dad, i fulfill your desire. Are you proud of me?? :')