Senin, 19 November 2012

Cerita Horor di Kantor Pemerintahan (part 1)

Kejadian ini adalah kejadian nyata yang gue dapatkan langsung dari beberapa sumber yang pernah mengalaminya sendiri, termasuk gue.
 
Kemarin gue menemani dani di kantornya untuk tugas, walau kemarin hari minggu tapi karena aula gedung utama sedang dipakai untuk sebuah acara resepsi pernikahan, cowok gue yang memang berprofesi sebagai teknisi di kantor pemerintah yang terletak di bundaran senayan itu (terpaksa) masuk untuk standby mengantisipasi kalo2 ada kerusakan alat saat acara berlangsung. Ga lama sampe kantornya, tiba2 aja hujan deras dan salah 1 temannya memberitahu dani kalo ada kebocoran di lantai 4. Fyi, kantornya dani sedang dalam renovasi untuk penambahan 2 lantai lagi.
 
Begitu dapat kabar kalo lantai 4 kebanjiran, dani dan teman2 lain langsung naik ke lantai 4 untuk memeriksa kondisi disana, sedangkan gue tetap berada di ruangannya (Biro Umum) di lantai dasar. Awalnya masih ada 1 orang temannya dani yang sedang mengerjakan sesuatu di ruangan itu (mejanya tepat di belakang meja dani), tapi ga lama kemudian dia juga keluar dan alhasil tinggal gue sendirian yang ada di ruangan itu. Sebelumnya gue emang pernah diceritain sama dani soal "sesuatu" yang sering mengganggu orang2 yang lembur disana, tapi karena ini bukan pertama kalinya gue kesana dan ditinggal sendirian, gue pun cuek aja dan ga berpikir bakal terjadi hal2 aneh diluar nalar.
 
Gue akhirnya ngenet dan download beberapa film, sampe akhirnya gue mendengar ada suara aneh yang datang dari arah pojok belakang ruangan itu. Bunyinya seperti pensil yang diketukkan ke meja. Bunyinya pelan tapi konstan. Tiap gue melihat ke arah sumber suara (yang emang ga ada siapa2) bunyinya langsung ilang, tapi ga lama setelah itu begitu gue sibuk dengan layar komputer, bunyi itu ada lagi. Gue tetap berusaha untuk ga parno. Gue mencoba menenangkan diri dengan membaca beberapa surat pendek dan ayat kursi, dan mengalihkan perhatian dengan nonton Running Man. Tapi walaupun begitu suara itu tetap terdengar dan makin konstan.
 
Oke gue mulai parno, gue akhirnya melangkah keluar dari ruangan itu untuk menyusul dani, tapi begitu tau di lobi penuh dengan para undangan si empunya acara, gue pun cuma bertahan berdiri di depan ruangan itu. Sekitar 5 menit gue berdiri disana sambil chatting sama temen gue via whatsapp, tapi karena bosen akhirnya gue memberanikan diri untuk masuk lagi ke dalem ruangan dan kembali ke mejanya dani dengan harapan suara2 aneh itu udah ga ada. Bener aja begitu gue masuk ruangan senyap. Gue meneruskan download sambil main beberapa games di ipad sampe suara ketukan pensil itu terdengar lagi. Kali ini gue biarkan saja sambil gue ngomong pelan kalo gue disana ga bermaksud ganggu.
 
Gue bertahan lumayan lama walau suara itu tetap hilang muncul terus. Dan puncaknya, tiba2 aja komputer yang gue pakai mati begitu saja saat gue sedang dalam proses download. Mati sendiri sodara2..!! Gue yang udah mulai panik langsung SMS dani dan bilang kalo komputernya tiba2 mati dan gue ga bisa nyalain lagi walau udah beberapa kali gue coba. Untungnya dani ga lama dateng ke ruangan dan mencoba untuk menyalakan lagi komputernya. Dani bilang kabel di bawahnya mungkin ga sengaja ketendang sama gue karena memang agak kendor, sedangkan gue sendiri yakin kalo kaki gue sama sekali ga menyentuh kabel apapun sejak tadi.
 
Setelah komputer nyala lagi, dani langsung balik ke lantai 4 sedangkan gue melanjutkan proses download gue. Untungnya, ada beberapa teman dani yang masuk ke ruangan itu dan ngobrol2 ga jauh dari mejanya dani. Setelah dani selesai dengan masalah di lantai 4, dia balik ke ruangan yang semakin ramai dengan teman2nya. Disitulah gue bilang sama dani kalo dari tadi gue denger suara2 aneh dan ternyata sebelum ke lantai 4 justru dani yang udah denger duluan tapi gue yang belum ngeh. Dani sengaja ga bilang supaya gue ga parno pas ditinggal sendirian.
 
Kata dani disitu memang sering terjadi hal2 aneh, bahkan beberapa waktu lalu sekelompok pekerja bangunan pernah berkesempatan ''bertatap muka'' saat berada di lantai 5 pada malam hari. Mungkin ''dia'' merasa terganggu karena tempatnya lagi kebanjiran kali ya, makanya dia ngungsi dulu ke ruangannya dani. Untungnya lagi gue juga ga harus bertatap muka, dan cuma diperdengarkan suara ketukan pensil itu aja. Ya itu gue anggap ucapan selamat datang dari dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar