Dulu aku pernah terluka, sekali, tapi lukanya cukup dalam. aku kira dengan berjalannya waktu, luka itu akan sembuh dengan sendirinya walaupun tetap akan meninggalkan bekas. tapi ternyata tidak. luka itu ternyata terus ada sampai sekarang. tidak kunjung sembuh dan tetap menjadi luka. luka yang masih dapat kurasakan sakitnya hingga sekarang. sakit yang sama seperti pada saat ku dapatkan luka itu. sakit yang masih bisa kurasakan perihnya seakan kejadiannya baru ku alami kemarin.
Selama ini bukannya aku tidak berusaha mengobati luka itu, tapi mungkin karena lukanya terlalu dalam, bagaimanapun aku berusaha tetap saja luka itu ada. dan mungkin karena orang yang menyebabkan luka itu hingga kini masih ada di hidupku dan tetap bebas menghantui hari-hariku. orang yang telah merubah hidupku selamanya. merubah seluruh pandanganku tentang arti cinta, persahabatan, kepercayaan dan sakit hati. orang yang telah merubahku menjadi sosok yang jauh semakin tertutup.
Entah sudah berapa banyak hari yang ku lalui dengan luka ini. luka yang mungkin akan terus menemaniku sampai mati. luka yang tiap harinya menyiksaku dengan semua kenangan buruk di masa lalu itu. dan walaupun begitu banyak orang yang membantuku untuk sembuh dari luka ini, tapi tetap saja aku tidak pernah bisa benar-benar sembuh. luka ini seperti telah menjadi bagian dari diriku yang tidak akan pernah hilang.
Hampir tiap malam aku selalu di hantui oleh rasa sakit itu. malam hari adalah saat-saat penyiksaan bagi batinku. tiap malam semua terasa kembali terulang. entah bagaimana, semua memori pahit yang telah ku simpan rapat kembali terputar. waktu seolah membawaku untuk kembali ke masa-masa kelam itu. masa-masa dimana semua yang kupunya dipertaruhkan. cinta, sahabat, kepercayaan, bahkan hatiku. semua yang membuatku tidak pernah bisa tidur dengan tenang tiap malamnya. aku kini menjadi makhluk pembenci malam.
Yah...luka ini hadiah darinya, orang yang dulu sangat kupercaya, namun justru ia yang menyebabkan semua. menyebabkan aku hampir kehilangan segalanya. menyebabkan aku kini tak lagi percaya pada orang-orang di sekitarku. aku sebenarnya tidak ingin melakukan itu semua, tapi rasa takutku akan kembali terluka membuatku membangun sebuah benteng besar nan kokoh agar tidak ada satu orang pun yang bisa mengusikku. tindakan seorang pengecut yang hanya bisa bersembunyi dari dunia.
Aku mungkin memang seorang pengecut yang tidak berani hadapi semua, tapi aku rela jika itu bisa menjaga hatiku agar tidak kembali terluka. paling tidak sampai luka yang kupunya ini tidak lagi kurasakan begitu menyiksa. sampai aku kembali mendapatkan malam-malamku yang tenang tanpa dihantui akan mimpi buruk itu.
aku juga tak tahu sampai kapan...
aku harap segera...
tidak untuk selamanya...
Selama ini bukannya aku tidak berusaha mengobati luka itu, tapi mungkin karena lukanya terlalu dalam, bagaimanapun aku berusaha tetap saja luka itu ada. dan mungkin karena orang yang menyebabkan luka itu hingga kini masih ada di hidupku dan tetap bebas menghantui hari-hariku. orang yang telah merubah hidupku selamanya. merubah seluruh pandanganku tentang arti cinta, persahabatan, kepercayaan dan sakit hati. orang yang telah merubahku menjadi sosok yang jauh semakin tertutup.
Entah sudah berapa banyak hari yang ku lalui dengan luka ini. luka yang mungkin akan terus menemaniku sampai mati. luka yang tiap harinya menyiksaku dengan semua kenangan buruk di masa lalu itu. dan walaupun begitu banyak orang yang membantuku untuk sembuh dari luka ini, tapi tetap saja aku tidak pernah bisa benar-benar sembuh. luka ini seperti telah menjadi bagian dari diriku yang tidak akan pernah hilang.
Hampir tiap malam aku selalu di hantui oleh rasa sakit itu. malam hari adalah saat-saat penyiksaan bagi batinku. tiap malam semua terasa kembali terulang. entah bagaimana, semua memori pahit yang telah ku simpan rapat kembali terputar. waktu seolah membawaku untuk kembali ke masa-masa kelam itu. masa-masa dimana semua yang kupunya dipertaruhkan. cinta, sahabat, kepercayaan, bahkan hatiku. semua yang membuatku tidak pernah bisa tidur dengan tenang tiap malamnya. aku kini menjadi makhluk pembenci malam.
Yah...luka ini hadiah darinya, orang yang dulu sangat kupercaya, namun justru ia yang menyebabkan semua. menyebabkan aku hampir kehilangan segalanya. menyebabkan aku kini tak lagi percaya pada orang-orang di sekitarku. aku sebenarnya tidak ingin melakukan itu semua, tapi rasa takutku akan kembali terluka membuatku membangun sebuah benteng besar nan kokoh agar tidak ada satu orang pun yang bisa mengusikku. tindakan seorang pengecut yang hanya bisa bersembunyi dari dunia.
Aku mungkin memang seorang pengecut yang tidak berani hadapi semua, tapi aku rela jika itu bisa menjaga hatiku agar tidak kembali terluka. paling tidak sampai luka yang kupunya ini tidak lagi kurasakan begitu menyiksa. sampai aku kembali mendapatkan malam-malamku yang tenang tanpa dihantui akan mimpi buruk itu.
aku juga tak tahu sampai kapan...
aku harap segera...
tidak untuk selamanya...
yaaaa ampunnn anisa, ternyata kamu puistis banggetttt saluuutt guueee.
BalasHapussetelah membaca itu aku jadi merinding, karna kayanya sih aku juga ngalami hal yang sama tuh kaya kamu, ya itu rasa luka yang tak pernah hilang walau emang sudah ikhlas kumaaafkan tetap aja rasa itu ada dan menghantuiku tiap saat, namun bagaimana pun juga aku tak pernah lari dari masalah itu bukan bersembunyi di balik tembok yang kokoh, justru kujadikan itu sebagai pengalaman yang berharga agar tidak terualang kembali. jangan jadikan sesuatu yang terluka itu sebagai suatu yang membuat kita menjadi penakut tapi jadikan itu sebagai senjata untuk melawan hati yang terluka tersebut. gue juga terluka koq bahkan beberapa kali terluka mau tau terlukanya gimana begini nih ceritanya jangan disebarin yaaa. walau gue kata orang gue itu gendut, item, jelek so pede dan pokoknya yang jelek semuanya deh gue tetap berusaha untuk confidence sebisa mungkin. gue tatap bersykur Alahamdullillah dengan apa yang diberikan. bayangin luka yan ggue alami tuh parah banggett gue pernah suka cewek waktu sd eeh pas mau dikenalin cewek itu kabur liat gue, coba sakit kan tuh. terus sd juga teman gue pernah lemes kalau gue suka sama cewek itu padahal geu cuma nanya2 cewek itu langsung gak pernah mau ngobrol sama gue terus tiap bahkan menyapa hingga berpisah. smp pun gak berakhir suka pada wanita dari kelas 1 sampe 3 smp gak ada hasilnya walau sudah berkorban banyak waktu malah makaan hatii dan yang terakhir ini dia SMA paling menyakitkan orang yan ggue sukaii di ambil sama sahabat guee dan cewek itu pun sempat satu tahun gak mau nyapa gue waktu sma bahkan kalau gue maju ada presentasi dia duduknya padahal paling depan tapi gak pernah mau liat kelompok gue di malah liat ke pintu luar coba sakti banggeettt kannn tuhhh , udah gitu dia jadian malah sama teman gue yang justru ngedukung gue sama dia gue sempat kaya oran ggila waktu sma untung ada gue msh punya teman yang nge back up gue kalau gak gue udah strees kaliii. liat walau penderitaan geu tuh banyak kan bahkan sampee sekarang penderitaan itu masih ada aja di kampus wanita yang gue sukai gue hanya bisa memandang saja untuk mendekati saja tak bias namun gue gak pernah patah semangant selama ada hari esookkk dan bumi terus berputar kita harus teruusss berusaha..... (jadi curhat guueeee)!_! jadi sedihh ngingat masa lalu
lo komen apa bikin cerpen sih dor..??
BalasHapuspanjang bener..
bacanya aja males gue..
hehehe..