Sabtu, 07 Agustus 2010

gaji freelance pertama

hari ini akhirnya gue terima gaji pertama gue sebagai freelancer. gue sih ga berharap terlalu banyak soal nominal gaji yang bakal gue terima karena dari kesepakatan awal pas proses wawancara emang udah dibilangin kalo gaji gue akan dihitung berdasarkan hari kerja dan memang selama sebulan ini, gue emang cuma beberapa kali masuk, jadi kalo gue mengharapkan gaji yang besar juga percuma.

jadi begini perhitungan gajinya (penjelasan waktu wawancara) :

  • gaji pokok Rp70.000,-/hari kerja (untuk marketing tutor).
  • gaji pokok Rp50.000,-/hari kerja (untuk asisten khusus).
  • bonus Rp1.500,-/siswa yang gue dapet kalo target terpenuhi (khusus untuk marketing tutor).

poin penting disini adalah masalah bonus dan target. bonus hanya akan dibayarkan kalo target bisa terpenuhi, dan biasanya (kata ketua tim gue) bonus yang di dapet lebih besar daripada gaji pokok harian.

dari penjelasan waktu briefing pertama kali, target yang dimaksud disini adalah jumlah minimal siswa yang mendaftar untuk ikut program dari bimbel. dan target minimal yang ditetapkan adalah 100 orang siswa/sekolah. dengan kata lain, jika target tidak dapat dicapai, maka tidak akan ada pembayaran bonus.

sebenernya dari awal gue agak rancu sama perhitungan bonus ini. apakah target 100 siswa/sekolah itu adalah target tim, atau target perorangan. dan bagaimana perhitungan masing2 bonus per orang kalau dalam 1 tim, jumlah siswa yang diperoleh berbeda2. misal : murid yang mendaftar sejumlah 300 siswa (target terpenuhi), dari kelas gue sendiri, cuma ada 10 orang yang mendaftar.

karena ga ngerti sama perhitungan bonusnya, makanya dari awal gue sama sekali ga mikirin masalah bonus. yang gue perhitungkan hanya gaji pokok harian yang akan gue dapet aja. selebihnya, kalo ternyata gue dapet tambahan bonus ya syukur, ga pun ya ga masalah.

tugas gue sebagai marketing tutor di bimbel ini, antara lain :

  1. Membagikan soal dan LJK try out di kelas yang ditunjuk;
  2. Menjaga ketertiban kelas pada saat dan setelah try out;
  3. Mempresentasikan dan mempromosikan program bimbel;
  4. Membuka pendaftaran bagi siswa yang ingin ikut program bimbel;
  5. Mengajarkan beberapa rumus praktis andalan bimbel dalam menjawab soal2 ujian;
  6. Mengurus uang pendaftaran yang masuk dan memberikan bukti pendaftaran berupa kartu identitas peserta bimbel;
  7. Memberikan motivasi untuk para siswa/i di sekolah yang bersangkutan.

sedangkan tugas seorang asisten khusus (askus), antara lain :

  1. Membantu ketua tim membagikan soal dan LJK try out di kelas yang ditunjuk (biasanya 2-3 kelas sekaligus);
  2. Membantu ketua tim mengawasi keadaan kelas selama try out berlangsung;
  3. Mengumpulkan uang hasil try out dan memberikan bukti pendaftaran;
  4. Mengumpulkan dan membereskan kembali soal dan LJK setelah try out selesai.

secara garis besar mungkin tugas seorang askus sama seperti tugas marketing tutor, yang membedakan hanya seorang askus tidak melakukan presentasi dan promosi. hal inilah yang membedakan besarnya nominal gaji askus. karena tidak melakukan presentasi, seorang askus juga tidak mempunyai hak untuk memperoleh bonus.

selama kurang lebih sebulan ini (Juli-Agustus) gue kerja di bimbel tersebut, gue cuma 5 kali diturunkan untuk presentasi dan promosi dengan perincian :

  • 2x di SMA Negeri di daerah Tambun;
  • 2x di SMA Negeri di daerah Depok;
  • 1x di SMA di daerah Cibinong.

tapi di sekolah terakhir gue bertugas (salah 1 sekolah di Tambun), gue terpaksa ga presentasi karena situasi yang kurang kondusif. tepat di samping kelas gue sedang ada renovasi gedung sekolah yang menyebabkan suara berisik dari tukang2 yang bekerja. suara gue yang tipis kalah telak sama suara ribut di luar, jadi gue akhirnya minta bantuan tim yang lain untuk gantiin gue presentasi di kelas. otomatis, di hari terakhir itu gue cuma bertugas sebagai askus aja.

sedangkan dani, cowok gue yang di bimbel ini selalu diturunkan sebagai askus, selama 1 bulan ini hanya bertugas sebanyak 7 kali dengan rincian :

  • 4x di SMA Negeri di daerah Tambun;
  • 2x di SMA Negeri di daerah Depok;
  • 1x di SMA di daerah Cibinong.

kalo secara itungan kasar, seharusnya gue dapet gaji minimal Rp330.000,- (kalo dihitung tanpa bonus)

(4xRp70.000) + (1xRp50.000) = Rp280.000 + Rp50.000 = Rp330.000,-

kalo dani, karena emang selalu jadi askus, udah jelas kalo dia bakal dapet gaji Rp350.000,- (karena emang ga dapet bonus)

7 x Rp50.000 = Rp350.000,-

tapi kenyataannya beda, tadi sore begitu gue terima amplop gaji beserta rincian hari kerja gue, amplop gue cuma berisi Rp270.000,- dengan perhitungan cuma waktu hari pertama kerja aja gaji gue dihitung penuh sebagai marketing tutor (Rp70.000,-), selebihnya (4 hari berikutnya) gaji gue cuma dihitung dengan gaji seorang askus (Rp50.000,-)

belum sempet gue menyatakan protes, si bendahara yang mengurus semua gaji tiba2 membicarakan sistem pembayaran gaji yang ga pernah gue denger sebelumnya.

“tim marketing hanya dibayar penuh (Rp70.000,-) jika yang bersangkutan bisa mencapai target yang ditentukan, bagi yang tidak bisa mencapai target hanya akan diberikan uang kompensasi sebesar Rp50.000,-”

gue yang tadinya mau protes akhirnya cuma bisa diem karena terlanjur gondok dan kesel. dari awal gue ga pernah dikasih tau kalo ada ketentuan seperti itu. ketentuan yang saat penerimaan gaji baru disampaikan. seandainya gue tau dari awal kalo ada ketentuan seperti itu, gue akan lebih milih untuk jadi askus aja. gue ga ngerti target macam apa yang dibicarakan atau adanya uang kompensasi itu karena yang gue tau, uang kompensasi hanya diberikan kalau ada sekolah yang tiba2 membatalkan jadwal try out pada hari H pelaksanaan padahal tim sudah terlanjur datang ke sekolah tersebut.

sangat tidak adil rasanya kalau kerja keras tim marketing tutor hanya dihargai sebatas pemberian uang kompensasi yang jumlahnya sama seperti gaji pokok harian seorang askus yang tugasnya jauh lebih ringan. apalagi jika mengingat sejak awal bergabung (terutama gue) ga pernah tau secara persis sistem pembayaran gaji di bimbel ini karena memang tidak pernah ada penandatanganan kontrak kerja antara bimbel dengan anggota tim.

setahu gue, cuma uang bonus aja yang berhubungan langsung dengan tercapainya target atau tidak. tidak ada sangkut pautnya dengan gaji pokok harian. dan kalau sekarang tiba2 muncul ketentuan seperti yang disebutkan oleh bendahara, buat gue udah sangat tidak masuk akal. sangat tidak pantas jika tidak tercapainya target kemudian dibebankan kepada tim marketing tutor dengan memotong perolehan gaji harian (atau istilah mereka disebut sebagai uang kompensasi).

dani, yang gajinya dibayar sesuai dengan perhitungan di atas, justru jadi orang yang paling sewot sama ketidakjelasan perhitungan gaji gue ini. kayak yang udah gue sampaikan di atas, gue sama sekali ga mikirin masalah bonus karena memang ga ngerti sama ketentuan perhitungannya. tapi dani maksa gue untuk cari tau dan minta penjelasan tentang semua rincian gaji dan bonus gue (karena emang di beberapa sekolah yang gue datengin, target 100 orang itu tercapai, dan di kelas yang gue pegang cukup banyak murid yang daftar). dani menganggap gue pantas mendapatkan hasil yang lebih dari sekedar uang kompensasi.

sesuai desakan dani, gue akhirnya menanyakan tentang pembayaran gaji ini via SMS ke temen 1 tim gue (ocha). dan dari jawabannya (sepertinya dia meneruskan SMS gue ke ketua tim bimbel), gue bisa menarik kesimpulan kalo memang ada ketentuan2 yang ga gue ngerti (karena gue emang ga pernah mendapat penjelasan tentang hal ini sebelumnya). pembayarannya ga sesimpel yang gue tulis di atas.

berkaitan dengan pembayaran gaji pokok dan bonus harus memenuhi syarat berikut :

  • selain target 100 siswa/sekolah yang harus dicapai oleh tim, ternyata masih ada target minimal 15 siswa/kelas yang harus diperoleh masing2 anggota tim secara perorangan.
  • anggota tim baru mendapatkan gaji penuh (Rp70.000,-) apabila bisa memenuhi target 15 siswa/kelas, terhitung setelah kesempatan pertama.
  • anggota tim yang tidak berhasil memenuhi target 15 siswa/kelas hanya akan mendapatkan uang kompensasi sebesar Rp50.000,-
  • jika target 15 siswa/kelas itu tidak bisa dicapai, maka anggota tim tidak akan mendapatkan bonus.
  • target 15 siswa/kelas hanya dihitung pada siswa yang membayar lunas pendaftaran di hari pertama.
  • perolehan bonus dihitung mulai dari siswa ke-16 di kelas yang bersangkutan.
  • siswa yang mendaftar tapi baru membayar uang pendaftaran di hari ke-2, maka tidak di anggap bukan hasil kerja anggota tim yang bersangkutan.

pada kasus gue sendiri, hampir di tiap sekolah yang gue datangi, banyak siswa yang mendaftar (lebih dari 20 orang) tapi hanya sebagian kecil (3-8 orang) yang bisa membayar lunas biaya pendaftaran di hari pertama karena alasan tidak membawa uang. bagi siswa yang memang tidak/belum membawa uang, bisa melunasi uang pendaftaran di hari ke-2 (pada saat penyerahan hasil try out ke sekolah). gue tidak bisa menilai apakah ketentuan semacam ini bisa dibilang adil atau tidak, yang pasti gue merasa sudah dirugikan dengan adanya keterlambatan penyampaian informasi yang sifatnya sangat sensitif ini.

gue cuma bisa berusaha ikhlas dengan apa yang gue dapet. toh gue gabung di bimbel ini buat isi waktu selama proses penyembuhan gue. 2 bulan terakhir kondisi paru2 gue emang buruk dan menyebabkan gue harus bolak/i RS untuk berobat. nyokap gue sebenernya udah ngelarang gue cari kerja dulu sampe kondisi gue bener2 pulih supaya gue bisa fokus sama pengobatan gue. tapi gue nekat ambil kerjaan ini daripada harus diem terus di rumah hampir tiap hari (alesan ini juga yang bikin cowok gue akhirnya bersedia nemenin gue kerja di bimbel walaupun awalnya gue paksa).

gue ga peduli berapapun gaji yang gue dapet karena memang bukan uang prioritas utama gue. kalau memang gue lebih menitikberatkan pada perolehan gaji, gue akan milih untuk cari pekerjaan full time aja sekalian. tanpa kerja sekalipun, alhamdulillah nyokap gue masih bisa ngasih uang bulanan buat gue yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan gue. rasa kecewa gue lebih didasari oleh ketidakterbukaan pihak bimbel dalam penyampaian tentang sistem pembayaran gaji pegawainya.

seharusnya pihak bimbel menjelaskan keseluruhan ketentuan pembayaran sebelum calon pegawai memutuskan untuk bergabung atau tidak. kontrak kerja yang jelas juga seharusnya disiapkan agar masing2 pihak bisa mengetahui apa saja yang menjadi hak dan kewajibannya selama menjalin kerjasama. karena jika tidak ada kejelasan (apalagi dalam pembayaran gaji), maka salah 1 pihak akan merasa sangat dirugikan. gue pribadi yang sejak awal tidak pernah mengetahui semua ketentuan dia atas akhirnya merasa di exploitasi oleh pihak bimbel. pihak bimbel terkesan memanfaatkan tenaga gue tanpa ada timbal balik yang setimpal.

gue akan benar2 menjadikan ini sebuah pelajaran supaya nantinya gue tidak akan diperdaya lagi oleh perusahaan2 yang kurang profesional. gue tetap mensyukuri apa yang udah gue dapat selama bergabung dengan bimbel ini. cuma Allah yang tau apakah gue benar2 sudah diperlakukan dengan adil atau tidak disini dan gue yakin Allah juga akan memberikan apapun yang terbaik untuk gue dan mengganti apapun yang seharusnya menjadi hak gue dengan yang lebih layak suatu hari nanti. dan untuk ke depannya mungkin gue akan memutuskan untuk berhenti bergabung dan memilih untuk menyiapkan diri secara fisik dan mental untuk pekerjaan gue selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar